Bisa Menstimulasi Pembentukan Darah Baru, Ratusan Orang Antusias Donor Darah di Semen Padang

PADANG – Salah seorang pendonor bernama Mardas, mengaku sudah 33 kali ikut donor darah yang digelar oleh PT Semen Padang, dan sudah mendapatkan piagam penghargaan donor untuk 25 kali dari PMI Kota Padang. Untuk itu, dia pun mengucapkan terima kasih kepada PT Semen Padang yang telah memfasilitasi kegiatan donor darah ini.

“Ini donor darah ke-33 kali. Semuanya saya donorkan melalui donor yang digelar Semen Padang. Makanya, saya berterima kasih kepada Semen Padang. Karena, donor darah rutin yang digelar oleh Semen Padang ini memberikan kemudahan bagi saya untuk donor darah, sehingga saya tidak perlu harus datang ke UDD PMI,” kata Sekuriti Unit Pengamanan PT Semen Padang ini.

Ketika ditanya sejak kapan menjadi pendonor rutin, Mardas mengaku sudah lama. “Untuk tahunnya saya sudah tidak ingat. Tapi bagi saya pribadi, donor darah rutin ini saya lakukan karena sangat banyak manfaatnya. Selain untuk kesehatan, donor darah ini juga bermanfaat untuk menolong sesama,” ujarnya.

Hal yang sama juga disampaikan karyawan PT Semen Padang, Saparudin. Ia mengaku menjadi pendonor rutin karena alasan kemanusiaan. “Setetes darah begitu bermanfaat bagi saudara-saudara kita yang membutuhkan darah di rumah sakit. Jadi, itulah alasannya kenapa saya dengan sukarela rutin mendonorkan darah,” katanya.

Relawan Tim Reaksi Cepat (TRC) PT Semen Padang itu juga menyampaikan alasan lainnya rutin menjadi pendonor. Salah satunya, untuk meningkatkan produksi sel darah. Dan, beberapa literasi yang dia baca, donor darah bukan berarti membuat kadar darah berkurang. Justru, bisa meningkatkan produksi sel darah merah.

“Seseorang yang mendonorkan darahnya secara teratur, tubuhnya akan menstimulasi pembentukan darah baru yang segar. Proses ini bisa membuat kita menjadi lebih sehat. Makanya, selain untuk kemanusiaan, alasan ini jugalah yang membuat saya tertarik untuk menjadi pendonor rutin,” ungkap Saparudin yang sudah 31 kali ikut donor darah.

Sementara itu, Farah Nabila, mahasiswa Ilmu Komunikasi Fakultas FISIP Unand yang mengaku baru pertama kali ikut donor mengatakan bahwa donor darah tidak seperti yang dibayangkan sebelumnya. Dan, dirinya tertarik untuk donor darah karena ingin mengetahui apakah donor darah itu menyakitkan atau tidak.

“Selama ini saya membayangkan kalau donor darah itu seram dan bikin lemas. Ternyata gak juga, dan memang agak sakit tapi usai donor rasanya biasa-biasa saja. Saya pun ikut donor darah karena ada yang ngajak,” kata mahasiswa Magang di Unit Humas & Kesekretariatan PT Semen Padang ini. (*)