Randang Lokan jadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia

Randang lokan

PAINAN -Randang Lokan Pesisir Selatan ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Nadiem Makarim.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pesisir Selatan, Salim Muhaimin, Kamis (28/3) mengatakan, ditetapkannya randang lokan sebagai warisan budaya tak benda, maka Pesisir Selatan akan semakin dikenal secara nasional.

Dikatakan, salah satu jenis randang yang populer di daerah pesisir adalah randang lokan, tidak terbuat dari daging sapi melainkan tiram (lokan).

Randang lokan sangat lezat dan tentunya memiliki rasa yang berbeda dengan rendang berbahan dasar daging sapi atau kerbau. Selain itu, harga tiram yang lebih murah dibandingkan daging sapi atau daging lainnya memicu masyarakat sekitar untuk lebih kreatif memproduksi rendang lokan sebagai identitas kulinernya.

Selain dari segi rasa dan harga, lokan menjadi makanan yang banyak diminati karena kandungan nutrisinya yang sangat baik. Kandungan gizi yang terdapat pada bahan utama seperti pada lokan merupakan faktor penting yang perlu diperhatikan dalam pengolahan makanan tradisional.

Saat ini randang lokan sudah tersedia di Pesisir Selatan, seperti di pusat randang dan restoran. Berbeda dengan dataran tinggi yang tidak terdapat restoran.

Sejalan dengan berkembangnya kawasan wisata, kawasan pantai menjadi semakin populer sehingga randang lokan menjadi kuliner favorit baik wisatawan lokal maupun mancanegara yang berkunjung ke kawasan tersebut.

Hampir setiap rumah makan di kawasan tersebut memasang banner atau brand yang bertuliskan randang lokan dan kari ikan karang (gulai ikan karang) tersedia. Kedua kuliner ini menjadi ikon masyarakat Minangkabau di kawasan pesisir.

Keunikan rendang lokan terletak pada bahan dan bumbunya. Sayur yang digunakan sebagai bahannya adalah pakis (pakis) dan daun singkong yang tidak pernah digunakan untuk rendang dengan daging.

Pakis (pakis) merupakan tanaman liar yang tumbuh di sepanjang tepian sungai, kawasan bakau, sedangkan singkong tumbuh di sekitar rumah dan umbinya (singkong) digunakan sebagai pengganti beras.

Perpaduan sayuran tersebut membuat rendang semakin nikmat dan keduanya memiliki kandungan zat besi yang tinggi Rendang lokan jadi ikon wisata bahari Sumatera Barat.

“Kami atas nama pemerintah daerah dan masyarakat Kabupaten Pesisir Selatan mengucapkan terimakasih kepada Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Nadiem Makarim yang telah menetapkan Rendang Lokan Pesisir Selatan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia,” katanya. (son)