Belajar di Ruang Darurat, MTsN 8 Padang Pariaman Butuh Perhatian 

Satu dari tiga ruang kelas darurat yang dimanfaatkan MTsN 8 Padang Pariaman demi mendidik pelajar yang menempuh pendidikan di sana. (awal piliang)

PARIK MALINTANG – MTsN 8 Padang Pariaman membutuhkan perhatian pemerintah. Sejak tiga tahun terakhir, gedung dan ruang belajar di sekolah itu rusak. Akibatnya, para pelajar kekurangan ruang untuk belajar dengan aman dan nyaman.

Kepala MTSN 8 Padang Pariaman Suhermi, Senin (13/6) mengatakan, MTsN 8 Padang Pariaman berlokasi di pusat ibukota Kecamatan Sungai Geringging. Tepatnya di batas bagian utara Kabupaten Padang Pariaman.

Saat ini, ruangan belajar siswa memanfaatkan bangunan darurat berupa dinding kayu dan pembatas ruangan dengan triplek. Beratap seng dengan bangunan pintu dan jendela terbuka. Gedung itu terbagi tiga ruang belajar.

Gedung sekolah darurat dimanfaatkan tiga lokal siswa untuk tempat proses kegiatan belajar mengajar, diantaranya untuk belajar siswa kelas VII 1, siswa kelas VII 2 dan tempat belajar siswa kelas VII 3.

Bila datang musim hujan yang disertai angin kencang, air hujan langsung masuk ke dalam ruang belajar, siswa-siswa yang duduk di samping kiri dan kanan gedung sekolah darurat terpaksa merapat ke bagian tengah ruangan. Akibatnya, siswa harus duduk bersempit-sempit dalam ruang kelas.

Kondisi ini tentu membuat siswa dan guru menjadi tidak nyaman dalam proses belajar mengajar. Untuk itulah, mereka berharap pemerintah membangunkan satu unit gedung Ruang Kelas Baru (RKB) untuk pengganti sekolah darurat. “Paling tidak berkapasitas 5 lokal,” ujar Suhermi

Dia menyebutkan, MTsN 8 Padang Pariaman merupakan sekolah kebanggaan warga Kecamatan Sungai Geringging dan sekitarnya. Setiap tahun, yang mendaftar sangat banyak, sehingga tak bisa tertampung dengan kapasitas yang tersedia.

Sebagai bukti, pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang diselenggarakan beberapa bulan lalu. Calon siswa baru mendaftar tercatat sebanyak 180 orang lebih. Sementara kemampuan MTsN 8 Padang Pariaman menerima siswa baru sebanyak 128 orang untuk 4 lokal. Artinya sebanyak 52 orang atau dua lokal calon siswa baru terpaksa diminta pindah ke sekolah lain.

MTsN 8 Padang Pariaman mendidik siswa pada 16 lokal. Ruang belajar tersedia hanya 13 lokal. Sementara sebanyak 3 lokal siswa melaksanakan kegiatan belajar di sekolah darurat.

Apa yang dikatakan Kepala MTsN 8 Padang Pariaman Suhermi, dibenarkan Camat Sungai Geringging Kecil, Ardinata. Madrasah ini merupakan sekolah yang disenangi banyak warga, setiap tahun ajaran baru selalu kelebihan calon siswa baru. (awal)