Anggota DPR RI Gelar Sosialisasi Advokasi Dan KIE Penanganan Stunting

Peserta Sosialisasi Advokasi dan KIE Penanganan Stunting foto bersama usai kegiatan. (ist)

PADANG PANJANG – Anggota DPR RI Komisi IX, dr.H. Suir Syam gelar Sosialisasi Advokasi dan KIE Penanganan Stunting bersama mitra kerja di Aula Balai Latihan Kerja ( BLK) Kota Padang Panjang, Kamis (25/8/2022). Hadir kesempatan itu Ahli Utama BKKBN, H. Nofrijal, SP, MA, Kepala Perwakilan BKKBN Sumbar, Fatmawati, ST, M.Eng, Kepala Dinsos PPKB3A Kota Padang Panjang, Drs. Oesman Bin Nur, M.Si, Lurah Ngalau, Hadi, Babinsa, PKB, dan Kader- Kader KB wilayah setempat.

Pada kegiatan tersebut para peserta diberi hadiah hiburan berupa sepeda dan beberapa jenis hadiah lainnya.

“Penanganan Stunting merupakan tanggungjawab semua pihak agar generasi penerus bangsa ini lahir dalam keadaan sehat dan cerdas,” ungkap H.Suir Syam disela- sela kehiatan tersebut.

Lanjut Suir Syam, Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak baliya dibawah usia lima tahun akibat kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek dari usia pada anak normal.

Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan pada masa awal setelah bayi lahir. Kondisi stunting ini baru tampak setelah bayi berusia 2 tahun.

“Untuk silakan ilmu dan pengetahuan yang didapat dari kegiatan ini ditularkan kepada masyarakat luas agar Stunting dapat dicegah sejak dini,” katanya.

Menurutnya, untuk mencegah Stunting adalah dengan cara memenuhi nutrisi bayi selama Kehamilan dengan optimal, menjaga kebersihan dengan benar sesuai anjuran kesehatan, melakukan konsultasi secara rutin dengan tim pelayanan kesehatan serta mengatasi anak yang susah makan dengan cara yang benar.

“Hal tersebut sangat perlu diperhatikan agar Stunting tidak terjadi pada anak. Masa depan anak- anak kita adalah masa depan negara ini dimasa mendatang,” pungkas politisi Gerindra ini.

Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Sumbar, Fatmawati, ST, M.Eng menyebutkan, masalah stunting merupakan salah satu isu penting dalam dunia kesehatan anak yang masih menjadi perhatian besar. Dan ini menjadi tanggungjawab bersama untuk mengatasinya.

“Stunting merupakan masalah tumbuh kembang anak yang ditandai dengan tinggi badan anak yang rendah. Berat badan mungkin normal sesuai dengan usianya. Anak yang dikatakan stunting jika tinggi badannya tidak bertambah signifikan sesuai dengan usianya atau dibandingkan dengan tinggi badan saat baru lahir,” terangnya.

Ia berharap kepada perserta Sosialisasi Advokasi dan KIE Penanganan Stunting menjadikan ilmu yang didapat sebagai edukasi untuk diri sendiri, keluarga dan orang lain.

“Apabila dicurigai gejala Stunting pada anak, diharapkan segera konsultasi ke dokter. Kondisi kesehatan anak dapat memperbaiki dalam 1000 hari pertama sampai usia dua tahun dengan memberi gizi terbaik,” pungkasnya. (roni)