Alhamdulillah, Padang Panjang Kembali ke Zona Kuning

H. Nuryanuwar

PADANG PANJANG – Setelah hampir 2 bulan berada di zona orange atau daerah resiko sedang, Kota Padang Panjang pada Minggu (15/11) ini kembali ke zona kuning atau daerah dengan resiko rendah. Kabar gembira itu disampaikan Kadis Kesehatan Kota Padang Panjang H. Nuryanuwar via pesan whatsapp, Minggu sore.

“Alhamdulillah, hari ini kita kembali ke zona kuning. Semoga ke depan kondisi semakin membaik, bahkan kalau bisa kita berada di zona hijau,” kata Nuryanuwar.

Disebutkannya, zona kuning meningkat menjadi zona orange mulai dialami kota kecil itu sejak 26 September lalu. Hal itu disebabkan salah satunya oleh penambahan jumlah kasus positif yang signifikan dan berbagai indikator lainnya.

Akibat meningkatnya zona kuning menjadi orange itu, pembelajaran tatap muka bagi pelajar SLTP yang baru dimulai sekitar satu minggu, akhirnya dihentikan kembali. Begitu juga dengan SD dan SMA, rencana memulai pembelajaran tatap muka akhirnya ditangguhkan.

Dalam satu minggu terakhir, jumlah kesembuhan pasien terus meningkat, lebih banyak dari penambahan pasien positif baru. Hingga hari ini, total pasien sembuh sudah mencapai 320 orang. Sementara pasien positif yang masih isolasi tinggal 55 orang.

“55 pasien positif ini disolasi di berbagai tempat. Isolasi di RSUD PP 10 orang, isolasi mandiri 40 orang, dirawat di RSUP M.Djamil Padang 2 orang, RS Yarsi Padang Panjang 2 orang dan RSAM Bukittinggi 1 orang,” jelasnya.

Selain kesembuhan yang tinggi dibanding penambahan kasus dan kematian, indikator lain yang menyebabkan Padang Panjang kembali ke zona kuning adalah proporsi test swab. Total swab hingga hari ini mencapai 6882 sampel, dengan hasil positif 378 orang, negatif 6504.

Nuryanuwar menjelaskan, ada 15 indikator utama dalam menentukan zonasi risiko suatu wilayah, antara lain 11 Indikator Epidemiologi, 2 Indikator Surveilans Kesehatan Masyarakat, dan 2 Indikator Pelayanan Kesehatan.

”Setiap indikator tersebut diberi scoring dan dilakukan pembobotan lalu dijumlahkan. Hasil perhitungan tersebut akan dikategorisasikan jadi 4 zona resiko utama yaitu zona resiko tinggi, zona resiko sedang, zona resiko rendah, dan zona resiko tidak terdampak,” jelasnya. (Jas)