Riau  

Soal Insiden Maut di WK Rokan, Aktifis Desak Dirut PT PHR Dicopot

PEKANBARU – Sejak Blok Rokan diambil alih PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) dari PT Chevron Pacific Indonesia pada 9 Agustus 2021 lalu, sudah 11 karyawan mitra kerja BUMN itu tewas di lokasi kerja.

Bahkan, pada awal tahun 2023 ini, sudah 4 karyawan mitra kerja PT PHR tewas akibat kecelakaan kerja.

Sebelumnya, pada 18 Januari lalu, seorang pekerja dari PT Asrindo Citraseni Satria bernama Derikson Siregar (22) tewas dalam kecelakaan kerja.

Dia meregang nyawa usai tertimpa besi FOSV di Rig-06 areal Minas.

Terakhir, pada Jumat (24/2/2023) kemarin, kecelakaan kerja kembali terjadi. Kali ini menimpa 3 orang karyawan PT PPLI di Balam South, Kabupaten Rokan Hilir.

Melihat rentetan peristiwa ini, Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Provinsi Riau (AMPR) bereaksi dengan melakukan aksi unjuk rasa di gerbang PT PHR, Rumbai, Pekanbaru, Kamis (2/3/2023).

Dalam aksinya, mereka membentangkan spanduk bertuliskan Jaffee A Suardin Out. Selain itu mereka juga membawa keranda putih dan ditaburi bunga sebagai bentuk solidaritas terhadap para pekerja yang tewas tersebut.

“Kami kemari untuk mengawal tragedi K3 ini hingga tuntas sebagai bentuk pertanggungjawaban kami sebagai mahasiswa dan pemuda daerah diamanahkan berperan aktif sebagai kontrol sosial,” kata salah satu orator, T Ibnul Ikhsan.

Selain itu, massa juga menuntut kepada Dewan Komisaris PHR untuk mengeluarkan keputusan pemberhentian sementara Direktur Utama PT PHR, Jaffee A Suardin dan EVP Upstream Business Edwil Suzandi.

“Kami juga menuntut kepada Dewan Komisaris PHR untuk mengeluarkan keputusan pemberhentian sementara kepada pimpinan Direktur Utama PT PHR, Jaffee A Suardin dan EVP Upstream Business Edwil Suzandi. Sehingga dalam waktu 30 hari akan segera diadakan RUPS PT PHR dengan agenda perbaikan sistem Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dan lindungi lingkungan untuk mencapai tujuan operasi industri Hulu Migas yang nihil kecelakaan (zero accident),” sambung T Ibnul Ikhsan.

Terpisah, aktifis sekaligus Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi Riau, Larshen Yunus merasa sedih, miris dan berduka akibat kasus kecelakaan kerja yang terjadi di wilayah kerja PT PHR baru-baru ini.

“Pasalnya, dalam kurun waktu yang cukup singkat, sudah 11 nyawa pekerja yang melayang. Tentu, terlebih dahulu kami sampaikan duka cita yang mendalam. Semoga almarhum mendapatkan tempat terbaik disisiNya dan keluarga yang ditinggalkan segera diberi kekuatan,” ungkap Larshen Yunus, Jumat (3/3/2023).