Pemprov Sumbar Sediakan Tempat Khusus dan Pemandu Bagi Penyandang Disabilitas

Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit, didampingi Plh. Kepala Biro Bina Mental Setda Prov. Sumbar Jumaidi dan Ketua Pengurus Masjid Raya Sumbar, saat rapat membahas tempat khusus bagi penyandang disabilitas. humas pemprov

PADANG-Menyikapi kejadian yang menimpa seorang penyandang disabilitas di Masjid Raya Sumbar beberapa waktu lalu, pemerintah Provinsi Sumbar akan menyediakan tempat khusus. Selain itu, juga akan ada pemandu untuk para penyandang disabilitas.

“Kami sudah rapat bersama pengurus masjid dan disepakati untuk penyandang disabilitas akan sediakan tempat khusus. Lokasinya tetap didalam Mesjid namun tidak menyentuh karpet karena pemeliharaannya susah” sebut Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit usai menggelar rapat fasilitasi penyandang disabiltas pada Mesjid Raya Sumbar, Kamis (22/8) di Mesjid Raya Sumbar.

Nasrul Abit mengatakan, saat ini Masjid Raya Sumbar sudah mempunyai 4 kursi roda, namun ke depan perlu dilakukan penambahan jumlah kursi roda. Menurutnya, seharusnya mesti ada pertemuan dengan para penyandang disabilitas, untuk membahas hal tersebut.

“Kami sudah menugaskan Dinas Sosial dan Biro Bina Mental untuk menindaklanjuti hal tersebut. Semoga ke depan tidak ada lagi ketakutan pada satpam, karena satpam disini sudah dicari orang-orang yang ramah” ungkapnya.

Selain itu, Plh. Kepala Biro Bina Mental Setda Prov. Sumbar Jumaidi mengatakan, ke depan akan ditempatkan pemandu untuk disabilitas di Masjid Raya dengan memberdayakan Satpol PP, Satpam atau petugas kebersihan.

“Pemandu tersebut nantinya terlebih dahulu akan diberikan pelatihan khusus untuk melayani penyandang disabilitas, dan akan dilakukan secara bertahap” ungkapnya.

Sementara itu Ketua Persatuan Penyandang Disabiltas Indonesia (PPDI) Padang, Icun Suheldi menyambut baik langkah-langkah yang diambil oleh Pemprov bersama pengurus masjid.

Icun Mengatakan tidak mempersoalkan pemandu tersebut nantinya dari Pol PP, Satpam atau petugas kebersihan.

“Tidak perlu pemandu profesional, tapi mereka harus diberi pelatihan, minimal mereka harus paham kontak interaksi dengan tuna runggu dan tuna netra” terangnya.

Icun juga mengapresiasi penambahan penambahan empat kursi roda pada ikon wisata religi di Sumbar tersebut. Namun yang paling penting baginya adalah menyiapkan tempat mencuci kursi roda, sebab tidak semua disabilitas bisa atau cocok dengan kursi roda yang disediakan pengurus.

“Bagus, ada penambahan kursi. Terpenting itu tempat mencuci dan pengeringan, sebab tidak semua bisa pindah apalagi mereka yang punya riwayat pen besi di tubuhnya,” jelasnya.

Dia berharap Masjid Raya Sumbar harus menjadi percontohan ramah disabilitas bagi fasilitas ibadah di Sumbar. Sehingga disabilitas tidak mendapatkan diskriminasi di rumah ibadah. (*)