Nasrul Abit Pastikan Penyandang Disabilitas Boleh masuk Masjid Raya Sumbar

PADANG-Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit tegaskan semua orang punya hak sama dalam pemanfaatan Masjid Raya Sumatera Barat, termasuk penyandang disabilitas.
Ketegasan itu disampaikannya, menyikapi beredarnya di media sosial aksi pengusiran penyandang disabilitas oleh satpam usai menunaikan salat ashar di Masjid Raya Sumatera Barat (Sumbar), Sabtu (19/1) lalu.
“Pak Gubernur sudah berikan arahan, bilang tegur itu petugas,” tegas Nasrul di Kantor Gubernur Sumbar, Senin (21/1).
Menurutnya, jika ada jamaah penyandang disabilitas harus diberikan kesempatan sama. Harus diberikan shaf khusus. Jika kursi rodanya kotor, yang kotor itu dapat dibersihkan.
“Kalau kotor nanti kan bisa dibersihkan,”katanya.
Nasrul mengakui, memang sarana dan prasarana untuk disabilitas belum ada sampai ke tempat shalat di lantai dua. Namun, dia menegaskan, jika penyandang disabilitas harus diberikan tempat.
Sementara itu, Kabag Bina Mental di Biro Mental dan Kesra Setdaprov Sumbar, Karimis mengatakan, jika aksi tersebut bukan pengusiran. Namun, yang bersangkutan (disabilitas) tidak mau dipindahkan dari kursi rodanya pada kursi roda yang disediakan Masjid Raya Sumbar.
“Saya sudah konfirmasi ke komandan Satpam. Ternyata yang bersangkutan tidak mau dipindahkan pada kursi roda yang disiapkan masjid. Bahkan satpam pun mau membantu. Jadi bukan disabilitas yang dilarang masuk masjid,” klaim Karimis.
Paling tidak, lanjut Karimis, kejadian tersebut akan dijadikan evaluasi dengan pengurus masjid dan pihak terkait. “Yang jelas, siapa pun tidak boleh dilarang masuk masjid. Apapun kondisinya, sepanjang dia akan beribadah,” katanya.
Sebelumnya, melalui media sosial instagram atas nama Abraham Ismed dengan akun boy1492 mengunggah video dengan caption berisikan kekecewaan pada pihak security Masjid Raya Sumbar yang meminta turun dari masjid dan meninggalkan kursi rodanya.
“Masjid Untuk Siapa ??Kemarin sore saya mendapat kejutan dari para petugas penjaga masjid, saya yang seorang pengguna kursi roda disuruh untuk turun keluar dr masjid ,dengan alasan kursi roda tidak suci dan sebagainya …
Alasan ini menurut saya sedikit tidak logis, sebagai penyandang disabilitas ,kursi roda adalah pengganti dari kaki saya .. Apakah saya harus mengesot merangkak atau berguling guling ke dalam masjid untuk sembayang dan berdoa menemui tuhan saya ???
Sebagai seorang muslim ini bukan pertama kali saya mendapat diskriminasi seperti ini dr pihak masjid .. Saya harap kedepan nya tidak ada perlakuan seperti ini lagi terhadap pengguna kursi roda, Padang belum inklusif, sumbar belum inklusif, indonesia tidak ramah disabilitas,” tulisnya.(104)