Pembangunan tanpa didukung data kependudukan yang akurat, tidaklah akan tepat sasaran. Ibarat menembak, betapapun banyaknya peluru, kalau sasaran tidak jelas, tentu hasilnya bakal sia-sia belaka.
“Mengingat pentingnya kegiatan ini, saya minta semua pihak mesti berkontribusi, termasuk masyarakat itu sendiri. Saya dan pak wawako siap menjadi orang pertama menjalani sensus secara online. Kita akan beri OPD yang tercepat dan akurat menjalani sensus,” tegasnya.
Sebagai bukti komitmen dan dukungan, walikota dan seluruh elemen yang hadir pada kesempatan itu membubuhkan tanda tangan pada sebuah spanduk yang telah disiapkan BPS. Bahkan kalangan wartawan yang diwakili Ketua PWI juga turut membubuhkan tanda tangan sebagai bentuk komitmen dan dukungan.
Kepala BPS Padang Panjang Arius Jonnaidi mengatakan, SP2020 itu akan dilaksanakan dua tahap, pencacahan lengkap dengan 22 pertanyaan dasar dan pencacahan sampel dengan 82 pertanyaan. Dalam sensus tersebut, pihaknya akan menggunakan data Dukcapil sebagai data dasar.
“Secara online, sensus akan kita mulai pada 15 Februari. Kita targetkan sistem online bisa menyelesaikan 25 %. Mulai bulan Juli, kita akan lakukan pendataan langsung. Kami mohon partisipasi masyarakat dengan cara memberikan informasi yang jelas dan jujur,” pintanya. (Jas)
