Tragedi Kanjuruhan, Malang Masih Berduka

Kata orang di Indonesia, sepakbola menjadi olahraga gabungan dengan pencak silat atau karate. Hingga ada pendapat satir yang menyebut jika tidak ada tinju, bukan sepakbola Indonesia namanya.

Di Indonesia selesai main sepakbola, wasit dikejar. Atau pemain lawan dilempar dengan botol atau batu.

Aksi seperti ini mudah dijumpai baik di liga 1 hingga tarkam. Di Indonesia juga suami tengah main bola dijemput isteri, disuruh pulang. He..

Stadion Kanjuruhan

Stadion Kanjuruhan saksi tembakan gas air mata. Tangis pilu kehilangan orang-orang dicintai.

Maksud hati hendak ke sana, namun, sempitnya waktu, tak memngkinkan.

Padahal dari Padang sudah berniat ke sana.
Stadion Kanjuruhan menyimpan cerita pilu sepakbola tanah air.

Seperti tragedi di Stadion Heysel, Brussel Belgia saat laga Juventus vs Liverpool di laga final Liga Champions pada 1985.

Mudah-mudahan ini terakhir kalinya terjadi. Gerimis turun. Malang kembali malam. Spanduk usut tuntas Tragedi Kanjuruhan masih berkibar ditiup angin. Duka di Malang. (*)