Tim JEMARI Sakato Bantu Bersih-Bersih Lumpur di Sekolah Terdampak Banjir Longsor Pessel

Aksi bersih-bersih sekolah dari luapan lumpur di lokasi bencana banjir dan longsor Pesisir Selatan atas bantuan tim JEMARI Sakato, PMI dan masyarakat sekitar. (ist)

PAINAN – Raut gembira terlihat jelas di wajah Dahlia, Kepala SD Negeri 20 Talawi Kecamatan 11 Koto Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan saat tim JEMARI Sakato datang untuk membantu bersih-bersih. Pasalnya, sejak kejadian bencana banjir dan longsor pada 7 dan 8 Maret 2024 lalu, kondisi sekolahnya belum tersentuh sama sekali, masih dipenuhi lumpur tebal hampir di semua ruangan.

Pembersihan sekolah belum bisa dilakukan karena air tidak ada. Sementara, masyarakat sekitar juga sibuk membersihkan rumah masing-masing sehingga belum sempat membantu membersihkan sekolah. Beruntung, aktifitas siswa saat ini sedang terfokus di musala dan masjid sekitar dalam rangkaian kegiatan pesantren ramadhan 1445 H.

“Bantuan dari JEMARI Sakato ini sangat membantu dan memberikan semangat buat kami,” katanya saat dikunjungi tim Jemari Sakato, Sabtu (23/3) lalu.

Kegembiraan juga dirasakan oleh sekolah lain, yaitu SDN 12 Dusun dan SDN 11 Kampung Tarandam yang berada di kecamatan yang sama. Ernawati, Kepala SDN 11 Kampung Tarandam mengatakan bahwa beberapa hari sebelumnya, guru-guru sudah memulai melakukan pembersihan. Namun, hanya sedikit yang bisa dilakukan karena tebalnya lumpur yang masuk ke ruangan sekolah. Dengan dukungan tim Jemari Sakato bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Sumatera Barat, proses pembersihan bisa berlangsung cepat. Sekalipun dalam kondisi berpuasa, para guru dan murid-murid bersama tim respons berjibaku melakukan pembersihan sekaligus menyelamatkan dokumen-dokumen penting.

Kondisi salah satu sekolah di Kecamatan 11 Koto Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan yang terdampak banjir dan longsor. (dok.JEMARI Sakato)

Direktur Eksekutif Jemari Sakato, Anggun Mustika Yanti menyebutkan bahwa selain melakukan pembersihan di beberapa sekolah, tim JEMARI juga melakukan beberapa kegiatan penting lainnya, seperti kegiatan psikososial untuk mengasah kepekaan murid-murid serta hiburan pasca bencana. Kegiatan psikososial dalam bentuk permainan dan hiburan akan melibatkan seluruh murid. Fitri Yani, tim fasilitator Jemari Sakato menambahkan, setelah pembersihan, agenda selanjutnya adalah program khusus “Back to School”, yaitu berupa dukungan alat tulis dan tas sekolah untuk menunjang proses pembelajaran.

Sementara itu, Program Manager Jemari Sakato, Fikon Dt. Sati mengatakan, program respons banjir longsor di Pesisir Selatan mengacu pada SE Gubernur Sumbar tentang penetapan status tanggap darurat bencana. JEMARI Sakato bersama berbagai NGO lain memberikan dukungan sebagai tanggung jawab bersama. Adapun respons cepat JEMARI Sakato di Pessel diawali dengan melakukan kajian cepat (rapidassessment) pada lima hari pertama pasca bencana. Kegiatan respons tanggap darurat bencana kemudian dilakukan sejak tanggal 16 Maret 2024 dan akan berlangsung selama 45 hari. Untuk kegiatan bersih-bersih sekolah dilakukan sejak 23 sampai 25 Maret 2024.

“Selain kegiatan di sekolah, juga akan dibagikan hygienekit dan distribusi air bersih pada masyarakat,” kata mantan ketua KPU Kabupaten Agam dan mantan komisioner KPU Sumbar itu.

JEMARI Sakato merupakan lembaga nirlaba yang fokus pada isu tata kelola pemerintahan, perencanaan dan penganggaran yang terintegrasi dan terlibat dalam agenda-agenda kemanusiaan untuk respons bencana. Pasca musibah banjir dan longsor Pesisir Selatan, JEMARI Sakato bersama Save The Children Indonesia menjalin kerjasama, mulai dari masa tanggap darurat hingga saat ini. Kerja sama dalam rangka memberikan dukungan bagi Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan mulai dari asesmen awal, tanggap darurat hingga nanti dalam masa proses transisi pemulihan ke arah lebih baik. (rn/*)