Tiga Bulan Erupsi Gunung Marapi, Petani di Nagari Aie Angek Cemas dan Sedih

BATUSANGKAR – Petani di Nagari Aie Angek Kecamatan X Koto cemas dan sedih akibat dampak erupsi yang melanda lahan perkebunannya.

Sejak erupsi Gunung Marapi pada tiga bulan lalu apa yang ditanam petaninya kemudian ditimbun abu vulkanis atau kapundan.

“Apa saja yang ditanam petani tak berapa lama kemudian terjadi erupsi lalu kapundan menimbun semua jenis sayuran ditanam hampir dua ribuan petani,” kata Wali Nagari Aie Angek Riki Mulyadi saat dihubungi.

Katanya, masyarakat Nagari Aie Angek mengandalkan kehidupan dari hasil usaha sayuran sejak turun-turun, memang punya beban ekonomi saat ini, akibat gagal panennya hampir semua jenis sayurannya.

“Semua kondisi tersebut tentu membuatnya cemas dan sedih akan kondisi kehidupannya,” ucap Wali Nagari.

Jenis sayuran lobak, kol, sawi, cabe, terung, dan palawija lainnya yang berada dipuluhan hektar arealnya setelah ditanam lalu disirim abu kapundan. “Hampir tak ada yang dibawah pulang,” tandas Riki Mulyadi.

Ia berharap agar menjelang Ramadhan ini masyarakat dapat menerima bantuan dari Pemkab Tanah Datar untuk membantu biaya kehidupannya.

Sementara, Kadis Pertanian Tanah Datar Sri Mulyani menyebut ada seluas 1.114 hektar lahan perkebunan dan pertanian yang terdampak erupsi berada di Kecamatan X Koto, Batipuh dan Sungai Tarab.

“Sebanyak 3.545 petani mengandalkan kehidupannnya dari pertanian dan usaha sayuran yang terdampak erupsi Gunung Marapi,” ungkapnya.

Ia berupaya agar bantuan untuk petani segera terealisasi akibat masifnya erupsi sekarang.(ydi)