Terpapar Covid-19 Bukanlah Aib

Oleh Musriadi Musanif

“Tidak ada yang salah dengan labor. Saya memang terkonfirmasi positif Covid-19. Hasil uji sampel swab begitu, kendati saya tidak menunjukkan gejala apa-apa”.

Demikian dikatakan Danil Mahmud Chaniago (53), salah seorang dosen UIN Imam Bonjol Padang, membuka kisah dirinya terpapar dan sembuh dari Covid-19, setelah menjalani isolasi mandiri di rumah. Tentu saja, selama menjalani isolasi, dirinya mendapat pengawasan dari instansi terkait dalam penanganan Covid-19 di Sumatera Barat.

“Status saya Orang Tanpa Gejala (OTG). Tak ada batuk, demam, atau pun gangguan penciuman. Saya menjalani tes swab, ketika kembali dari Jakarta pada 13 September lalu di Bandara Internasional Minangkabau. Sebagaimana orang lain yang baru mendarat di situ, saya pun menjalani tes swab. Habis itu langsung pulang,’’ jelasnya.

Pada 21 September, Danil menerima hasil uji sampel swab tersebut. Dirinya dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19. Seakan tidak percaya dengan informasi itu, dia pun menghubungi langsung Dr. Andani Eka Putra, kepala Laboratorium Pusat Diagnotik dan Riset Penyakit Infeksi Universitas Andalas (Unand) untuk memastikan. ’Betul,’’ jawab sang doktor.

Sejak saat itu, Danil pun menjalani isolasi mandiri, hingga kemudian dinyatakan sembuh pada 28 September oleh pihak Puskesmas, setelah hasil uji sampel swabnya dua kali berturut-turut negatif.

Sang dosen yang pernah menjadi unsur pimpinan pada majelis tabligh dan Dakwah Khusus Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumbar itu menyebut, terpapar Covid-19 bukanlah aib. Oleh karena itu tidak perlu takut dan khawatir diketahui orang banyak.

Bagi yang sedang menjalani isolasi atau perawatan, dia meminta, jangan terlalu memikirkan penyakit yang diderita itu, tetapi jalani saja dengan baik, tetap optimis untuk sembuh, lalu jangan lupa terus memperkuat iman dan imun. Ibadah juga ditingkatkan.

“Pengalaman saya selama menjalani isolasi, saya selalu memakan obat yang disediakan sesuai saran dokter. Kalau tidak atas anjuran dokter, pil itu tidak saya minum. Lalu, berkumur-kumur dengan air garam, selalu minum dengan air hangat yang terkadang dicampur dengan setetes minyak kayu putih,’’ katanya.

Hal lain yang dilakukan Danil selama proses penyembuhan itu adalah banyak makan buah, rutin minum air rebusan jahe merah dicampur kunyit, kayu manis dan sereh. Buah yang rutin dikonsumsi adalah kiwi gold, apel, jeruk, dan alpukat. Madu, juga.

“Meskipun pada malam pertama dapat kabar positif Covid-19 saya tak bisa tidur, namun kemudian saya merubah pola berpikir menjadi optimis. Saya yakin bisa sembuh dengan usaha dan pertolongan Allah,’’ sebutnya.

Kepada warga Sumbar yang belum terpapar virus mematikan itu, Danil berpesan agar berhati-hati dan senantiasa konsisten menerapkan protokol kesehatan yang sudah ditetapkan pemerintah, seperti menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun, mengurangi kontak erat, menghindari kerumunan, menggunakan hand sanitizer, dan memperbanyak ibadah.