Tanah Datar Kelola Sampah Sistem Reduce, Reuse, dan Recycle

Pertemuan Wabup Richi dengan manajemen Yayasan BUMN untuk Indonesia. (ist)

BATUSANGKAR – Pemkab Tanah Datar mengusulkan tiga kawasan untuk dijadikan tempat pengelolaan sampah, khususnya dalam reduce, reuse, dan recycle (TPS 3R).

Reduce dimaksud adalah mengurangi segala sesuatu yang menyebabkan sampah semakin menumpuk, reuse artinya menggunakan kembali produk sudah dipakai agar tidak menambah jumlah sampah, dan recycle adalah mendaurulang bahan-bahan sudah menjadi sampah untuk dimanfaatkan kembali.

Sebagai langkah strategis dalam mewujudkan TPA 3R itu, seperti dikutip dari informasi Prokopim Setda, Wabup Richi Aprian menemui Ketua Yayasan BUMN Indonesia Harjawan Balaningrat kemarin di Jakarta.

Untuk ini, kata Wabup, pihaknya menyampaikan proposal program TPS 3R di tiga lokasi di kabupaten Tanah Datar, yakni TPA Bukik Sangkiang Nagari Lima Kaum, Nagari Cubadak dan Nagari Salimpauang.

Diutarakan, saat ini, dari 75 nagari, hanya 25 nagari yang mampu dilayani pengangkutan sampahnya, dan masih terbatas pada kawasan Kota Batusangkar serta 13 pasar tradisional dan beberapa daerah strategis.

Sementara, capaian kinerja pengelolaan sampah di Tanah Datar sebesar 53,02 persen terdiri dari 17,69 persen pengurangan sampah dan 35,33 persen penanganan sampah.

“Kita berharap yayasan BUMN Indonesia bekerjasama merealisasikan program TPS 3R di Tanah Datar. Ke depan, pengelolaan sampah yang baik bisa dimanfaatkan masyarakat di Luhak Nan Tuo untuk meningkatkan perekonomiannya,” ujarnya.

Sementara, Ketua Yayasan BUMN untuk Indonesia Harjawan Balaningrath, mengatakan proposal dari Pemkab Tanah Datar akan dipelajari terlebih dahalu, sebelum nantinya program TPS 3R dapat direalisasikan.

Ia menambahkan melalui program TPS 3R, yang mampu mengubahnya menjadi produk-produk yang bernilai ekonomis, tanpa meninggalkan residu sedikitpun.

“Ini langkah awal yang dilakukan Pemkab Tanah Datar, kita evaluasi nantinya. Sebelum masuk ikut pembenahan sistem, membantu pembangunan fisik dan sebagainya. Tidak menutup kemungkinan bagi kita, berkunjung ke Tanah Datar untuk melihat langsung pengelolaan sampahnya, sehingga bantuan akan tepat sasaran, dan manfaatnya dirasakan masyarakat,” ujar Harjawan.

Turut juga hadir, Staf Ahli Yayasan BUMN untuk Indonesia Agus Kristiyono, Kabid Operasional dan Logistik Yayasan BUMN untuk Indonesia Amos Tarigan dan Kepala Dinas Perkim Nofri Hendri. (ydi)