Suir Syam Ajak Masyarakat Cegah Stunting Sejak Anak Dalam Kandungan

PULAU PUNJUNG – Stunting atau gagal tumbuh pada anak balita menjadi perhatian serius pemerintah dari pusat sampai ke daerah. Untuk mencegah stunting ini Anggota DPR RI, H.dr.Suir Syam gencar melakukan Sosialisasi Advokasi dan KIE Penanganan Stunting bersama mitra kerja dan BKKBN.

H.dr.Suir Syam mengajak masyarakat agar mencegah stunting sejak anak masih dalam kandungan. Salah satunya dengan cara memberikan gizi cukup kepada ibu hamil.

“Ayo sama- sama kita cegah stunting pada anak sejak masih dalam kandungan,” ungkap H.dr.Suir Syam dalam kegiatan Sosialisasi Advokasi dan KIE Penanganan Stunting, di Jorong Harapan Mulya 2 Nagari Koto Beringin Kecamatan Tiumang, Kamis (6/10/202).

Hadir pada kesempatan tersebut, Penyuluh KB Ahli Utama BKKBN, H.Nofrial, SP, Kepala Perwakilan BKKBN Sumbar yang diwakili Sekretaris, Nova dewita, SE, Kepala Dinas Sosial P3AP2KB Kab Dharmasraya, diwakili Kabid KB, Yusni Sri Hartati, Str, Sekcam Tiumang, Marjilis, SH, Plt Walinagari Koto beringin Mendra Gusnedi, S.Kom, Babinsa, Babinkamtibmas, tokoh masyarakat, tokoh agama, niniak mamak dan kepala jorong se Nagari Koto Beringin.

Lanjut Suir Syam, saat ini stunting masih menjadi salah satu masalah kesehatan anak, dan tergolong tinggi di Indonesia, baik yang bersifat akut maupun kronis. Masalahnya stunting yang menjadi permasalahan gizi pada balita kurang dipahami para orang tua terutama pasangan muda.

“Jadi melalui kegiatan sosialisasi ini diharapkan para peserta menularkan ilmu yang didapat kepada masyarakat dan lingkungan masing- masing. Berikan pemahaman kepada masyarakat bahaya stunting dan cara mencegahnya,” terangnya.

Penyuluh KB Ahli Utama BKKBN, H.Nofrial, menambahkan, anak yang tergolong stunting apabila panjang atau tinggi badannya berada di bawah minus dua standar deviasi panjang atau tinggi anak seumurnya. Stunting harus menjadi perhatian serius semua pihak lantaran dapat menyebabkan kemampuan kognitif anak tidak maksimal dandisertai perkembangan fisik terhambat.

” Untuk mencegah stunting atau meminimalisir prevalensi stunting di Indonesia, Pemerintah melakukan berbagai kegiatan seperti sosialisasi ini. Kemudian intervensi gizi spesifik dan sensitif yang sasarannya fokus kepada calon pengantin. Calon pengantin nantinya akan melahirkan sumber daya manusia Indonesia di masa depan. Sebarkanlah ilmu yang didapat pada kegiatan ini agar nantinya anak- anak Indonesia tumbuh sehat,” pungkasnya.

Disesi akhir kegiatan Suir Syam membagikan bermacam doorpize kepada peserta sosialisasi. ( roni )