Skrining Gartis Jantung Bawaan pada Anak Disambut Antusias Warga Padang

DISELENGGARAKAN PERKI SUMBAR

Foto bersama panitia kegiatan skrining penyakit jantuang bawaan gratis oleh Perki Sumbar. Ist

PADANG-Pemeriksaan jantung bawaan pada anak yang diselenggarakan Departemen Jantung RSUP M Djamil bersama Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular (Perki) Sumbar dan Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular, Fakultas Kedokteran Unand, disambut antusias warga Padang di GOR H. Agus Salim Padang.

Warga semangat memeriksa jantung anak-anak mereka, sebagai antisipasi dari penyakit mematikan tersebut.

Seperti yang diungkapkan,Reni warga Tabing yang membawa anaknya dalam pemeriksaan jantung bawaan itu.

“Iya saya mau cek jantung anak, meski tak ada gejala yang disebutkan dokter saat penyuluhan,” terang ibu dua anak tersebut.

Dia mengapresiasi langkah Perki Sumbar yang menyelenggarakan pemeriksaan gratis jantung bawaan pada anak.

Sebelum dilakukan pemeriksaan jantung bawaan secara gratis, Perki Sumbar juga mengedukasi masyarakat lewat sosialisasi tentang bahaya dan gejala jantung bawaan pada anak.

Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiologi Indonesia Cabang Sumatera Barat, Dr. dr. Eka Fithra Elfi, Sp.JP (K) menjelaskan orangtua sering abai terhadap penyakit jantung bawaan pada anak, karena gejalanya itu tidak khas. Kecuali anak sudah tampak membiru dari lahir.

Disebutkannya, gejala lain yang patut diwaspadai orangtua saat anaknya tidak tumbuh besar sesuai umur, badannya kecil, minum makan susah.

“Orang sering meihat itu karena stunting karena isu nasional. Padahal mungkin saja sianak ada masalah ganguan jantung. Makanya para orangtua perlu diedukasi. Ketika tumbuh kembang anak tidak baik, orangtua perlu waspada,” ujarnya.

Dikatakannyam Perki Sumbar terus berusaha mengedukasi masyarakat tentang bahaya jantung bawaan pada anak. Gejala jantung bawaan anak yang mesti diwaspadai orangtua diantaranya mudah lelah,sesak napas, dada berdebar-debar,mudah pingsan, batuk dan pilek cenderung tidak sembuh-sembuh. Tumbuh kembang terhambat, BB sulit meningkat atau cenderung menurun dan sering demam tidak diketahui penyebabnya.

Kegiatan bagian dari Pekan Kesadaran Penyakit Jantung Bawaan yang diperingati setiap tanggal 7-14 Februari.

Ketua Pelaksana Kegiatan, dr Kino mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan PJB kepada masyarakat Sumbar.