Ragam  

Sisihkan Keuntungan Usaha untuk “Proyek Masa Depan”

Suasana Optik Mulia saat melayani peserta JKN KIS dalam mendapatkan kacamata. (ist)

Jumasril bercerita, meski lokasi optiknya di daerah pinggiran, tapi banyak orang datang untuk mengganti kacamata yang patah atau rusak di optiknya. Orang-orang itu seperti digiring untuk datang ke optik suami dari Fisamawati itu.

“Pastinya Tuhan yang menggerakkan orang-orang untuk datang ke optik saya. Ada-ada saja, pas dekat optik saya kacamata mereka rusak atau patah. Lalu mereka mengganti atau membeli kacamata yang baru,” beber Jumasril.

Saat ini Jumasril mampu mempekerjakan enam karyawan. Mereka telah dimasukkan sebagai peserta JKN KIS dan program pemerintah lainnya. Rata-rata dalam sebulan dia membayarkan iruan JKN KIS 100 anak yatim yang ditampung panti asuhan swasta dekat usahanya. Iuran yang dibayarkan untuk kelas 3. Sedangkan klaim yang harus dibayarkan BPJS Kesehatan per bulannya sekitar 250 orang.

“Menyisihkan keuntungan yang didapat selama usaha, untuk “proyek masa depan”. Membantu iuran JKN KIS orang-orang miskin atau anak yatim di sekitar kita adalah salah satu cara mendapatkan proyek masa depan itu,” katanya.

Dalam pandangannya program BPJS Kesehatan yang mengusung “Dengan Gontong Royong Semua Tertolong” harus terus dilanjutkan. Mengingat besarnya manfaat program itu, apalagi untuk orang-orang tidak mampu.

Selaku pelaku usaha bidang optik, dia akan terus berbuat dengan membantu sesamaa. Pastinya membantu orang di sekitarnya dengan membayarkan iuran mereka setiap bulan, hingga mereka merasakan manfaat dari program JKN KIS.

Selain mendonasikan keuntungan untuk iuran JKN KIS anak yatim, Jumasril juga terus meningkatkan kualitas pelayanan, hingga membuat peserta JKN KIS nyaman datang ke optik tersebut.

Sementara, pada perayaan HUT BPJS Kesehatan ke ke 51 tahun di Padang, BPJS Cabang Padang memberikan penghargaan kepada Jumasril, pemilik Apotik Mulia Lubuk Alung, karena telah menyisihkan dana CSR nya untuk membantu iuran JKN-KIS anak-anak yatim di sekitar tempat usahanya.

“Kami sangat berterima kasih kepada Pak Jumasril, karena sudah mau berbagi, menyisihkan dana CSR nya untuk membayarkan iuran anak-anak yatim setiap bulan. Apa yang dilakukan Pak Jumasril patut diapresiasi dan diharapkan bisa menjadi contoh bagi pelaku usaha lainnya di daerah ini. Sebab dengan prinsip Gontong Royong Semua Tertolong yang kami usung, tentunya akan membantu saudara-saudara kita yang membutuhkan,” terang Asyraf.

Penghargaan untuk Jumasril, saat itu diserahkan Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno. Gubernur pun memberi apresiasi untuk Jumasril, karena telah membantu pemerintah dalam meringankan beban iuran melalui dana CSR optik miliknya. 107

(yunisma)