Silokek Geofest Rafting World Cup, Masuk Kalender Iven Internasional

Bupati Kabupaten Sijunjung Yuswir Arifin dan lainnya, menabuh gendang dalam launching Silokek Geofest Rafting World Cup (SGRWC) 2019 di salah satu cafe di Ulak Karang, Padang, Kamis (31/10). (rian)

PADANG– Guna meningkatkan kunjungan wisatawan dan prestasi atlit arung jeram, Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) dan Pemda Kabupaten Sijunjung serta masyarakat, menggelar Silokek Geofest Rafting World Cup (SGRWC) 2019 pada 10 hingga 14 November 2019.

Kegiatan yang pertama kali digelar ini, masuk dalam kalender tahunan International Rafting Federation (IRF), dan juga kolaborasi Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI), Pemda dan masyarakat, yang dilaksanakan di Batang Kuantan.

Bupati Kabupaten Sijunjung, Yuswir Arifin pada agenda Launching Silokek Geofest Rafting World Cup (SGRWC) 2019 mengatakan, Kegiatan yang dilaksanakan atas dukungan masyarakat Sijunjung ini, sebagai langkah memperkenalkan objek wisata Silokek ke kancah nasional hingga Internasional, sebagaimana Silokek telah diakui sebagai wisata geopark sejak 2018 lalu.

” Tidak hanya itu, sebanyak 78 unit rumah gadang di perkampungan adat yang merupakan objek wisata budaya, disiapkan untuk penginapan para peserta dan lainnya. Harapannya Sijunjung semakin dikenal masyarakat luas dan ramai dikunjungi wisatawan,” jelasnya pada Kamis (31/10).

Ketua Umum Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) Sumbar, Zuhrijul mengatakan, Sijunjung merupakan surga yang tersembunyi, melalui kegiatan ini diharapkan, wisata geopark Silokek semakin ramai dikunjungi wisatawan baik dari Sumatera Barat, hingga luar Provinsi, maupun Mancanegara.

” Uniknya, para peserta akan disuguhkan dengan aset wisata budaya yang ada di perkampungan adat dengan konsep homestay, sehingga Sumatera Barat, khususnya Sijunjung semakin viral di media sosial, khususnya tentang wisata geopark dan perkampungan adat,” ungkapnya pada topsatu.com

Event Director SGRWC 2019, Miya Maharani juga menjelaskan, para peserta yang terlibat dalam kegiatan ini sebanyak 50 tim yang terdiri dari 250 atlit, kemudian 75 manager, pelatih dan official, 20 tim teknis, 50 judge (juri ), 100 rescue, 200 volunter. Sedangkan peserta berasal dari 13 Provinsi di Indonesia, dan dua dari luar Negeri, yakni Ceko dan Malaysia.

” Pada kegiatan ini, juga turut menampilkan pameran produk lokal, festival budaya, kompetisi kopi, dan kegiatan lainnya, sehingga nantinya diharapkan, Silokek Geopark masuk dalam UNESCO Global Geopark,” tambahnya. (rian)