Seribuan Perantau Minang dari 20 Negara Berkumpul di Padang

 

PADANG- Sekitar1000 perantau yang tergabung dalam Minang Diaspora dan Bundo Kanduang dari 20 negara pulang Basamo.

Kehadiran para perantau dengan berbagai profesi itu untuk mengikuti pertemuan Diaspora Minang dan Bundo Kanduang Minang Sedunia, yang akan berlangsung mulai 3-13 Desember 2023.

Ketua Panitia Pertemuan Minang Diaspora Network Global (MDN-G) Dirwan Ahmad Darwis,mengatakan iven berskala internasional itu dilaksanakan di empat daerah. Mulai dari Padang, Batu Sangkar, Bukittinggi dan Payakumbuh.

“Pembukaan acara kami lakukan di Padang dan akan diikuti dengan sederatan kegiatan di tiga daerah di Sumbar,” terang Dirwan Darwis, saat konferensi pers Minggu sore (3/12).

Dikatakannya, kehadiran Minang Diaspora Network Global (MDN-G) bertujuan membangun jaringan antar sesama perantau Minangkabau di berbagau beahn dunia. MDN-G juga media silaturrahmi untuk berbagi informasi tentang ranah dan rantau. Termasuk meningkatkan kemampuan sumber daya insani masyarakat Minangkabau. Terutama di bidang sosio budaya, pendidikan, ekonomi dan lainnya.

“Pertemuan kali ini mengusung tema “Menjalin dan Membangun Kerjasama Sosio- Budaya dan Ekonomi Antar Masyarakat Minangkabau di Ranah dan Rantau”. Ujarnya.

Direktur Eksekutif MDN-G, Burnalis Illyas mengatakan, iven di Sumbar merupakan kegiatan kedua setelah sebelumnya dilakukan di Melbourne Australia pada 2018.

Dijelaskannya, dalam lima tahun terakhir MDN-G telah banyak melakukan kegiatan positif yang bermanfaat bagi masyarakat Minang baik di Ranah dan Rantau.

Seperti saat Covid-19 melanda dunia MDN-G menyalurkan bantuan sebesar Rp4 miliar. Kemudian ada juga penyaluran beasiswa bagi anak-anak Minang berprestasi dari keluarga tak mampu. Baik yang berada kampung halaman maupu n di rantau. Beasiswa itu diperuntukkan bagi ratusan anak. Ada juga beasiswa untuk para ulama. Kemudian pemberian bantuan kepada pedagang Pasr Ateh Bukittinggi yang terbakar beberapa waktu lalu.

Prof.Jurnalis Uddin, Ketua Yayasan Yarsi yang menjadi salah satu narasumber dalam kegiatan berskala internasional itu menjelaskan, merantau merupakan bagian dari budaya yang sudah melekat dengan kehidupan orang Minangkabau. Perantauan orang minang tak hanya terbatas di Indonesia tapi ke berbagai negara.

“Di MDN-G ini kami kumpulkan semua orang Minang yang taserak. Mereka orang-orang hebat dan sukses diberbagai negara. Mereka akan berbagi pengalam sukses selama merantau. Untuk itu mari kita saling berbagi informasi, tentunya untuk kemajuan kampung halaman ke depannya,”terang Prof Jurnalis.

Sementara, dalam kegiatan Diaspora Minang dan Bundo Kanduang Minang Sedunia itu juga diselenggarakan berbagai kegiatan. Mulai dari bazar UMKM Minangkabau di Hotel Pangeran Beach Padang, dialog interaktif para tokoh, festival pesona Minangkabau di Tanah Datar. Seminar budaya, pendidikan, pariwisata, politik, ekonomi dan lainnya dengan narasumber berkompeten. Seperti Nurhayati Subakat, Owner PT. Paragon Indonesia, Prof..K. Suheimi, Owner STIKES Pekan Baru, Emy Jorgensen,Pengusaha Minang Norwegia, Erita Lubeek, Owner Salero Tours Belanda dan lainnya.

Turut hadir dalam jumpa pers tersebut jajaran pengurus MDG-N lainnya seperti Herman Kamra, pegiat pariwisata yang puluhan tahun di luar negeri, dosen UIN Imam BonjolPadang, Noovel, Ketua Bundo Kanduang Luar Negeri, DR Ratna Wijaya bersama Sekretaris Bundo Kanduang Luar Negeri. 107