Rombongan Guru dan Kepsek 50 Kota Harau Studi Tiru ke Pariaman

Rombongan Kelompok Kerja Guru (KKG), Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) beserta Pengawas Kecamatan Harau Kabupaten 50 Kota melakukan studi tiru ke K3S Kota Pariaman di SDN 19 Kampung Baru, Kecamatan Pariaman Tengah Kota Pariaman, Jumat (23/2).

PARIAMAN – Rombongan Kelompok Kerja Guru (KKG), Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) beserta Pengawas Kecamatan Harau Kabupaten 50 Kota melakukan studi tiru ke K3S Kota Pariaman di SDN 19 Kampung Baru, Kecamatan Pariaman Tengah Kota Pariaman, Jumat (23/2).

Studi tiru mengenai Muatan Lokal (mulok), Bahasa dan Sastra Minangkabau (BSM) tersebut disambut langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Pariaman, Kanderi didampingi Kabid Pendidikan Dasar (Dikdas) Yurnal, Ketua K3S Kota Pariaman, Ali Nusir, narasumber penyusunan buku muatan lokal Kota Pariaman, Buyung, Kepsek SDN 19 Kampung Baru, Azral Malvinas beserta majelis guru.

Kadis Dikpora Kota Pariaman, Kanderi dalam sambutannya menyampaikan, kami menyambut baik kunjungan rombongan K3S, KKG dan pengawas dari Kecamatan Harau 50 Kota ini.

“Pemerintah Kota Pariaman sangat serius dalam melestarikan budaya Minangkabau ini, terbukti dengan terjalinnya kerjasama antara Pemko dengan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Andalas Padang dan UNP, untuk menyusun kurikulum mulok BSM sebagai mapel muatan lokal di Kota Pariaman, yang ditulis dan disusun oleh 17 orang guru Penulis BSM Pariaman Timur ,” ujarnya.

Dikatakannya, untuk wilayah Sumbar hanya Kota Pariaman satu-satunya daerah yang menetapkan BSM ini sebagai kurikulum muatan lokal, hal ini telah tertuang dalam Peraturan Walikota Pariaman Tahun 2020 tentang Penerapan Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Minang sebagai muatan lokal wajib bagi SD dan SMP/MTS sederajat di Kota Pariaman.

Kanderi menyebutkan, buku Muatan Lokal BSM tersebut berisikan tentang permainan anak nagari, seperti permainan layang-layang, gasiang, cabur, samba lakon, patok lele, badie batuang, gundu, dan lainnya, sehingga anak-anak kita dapat mengenal macam-macam permainan tradisional minangkabau. Selain itu juga berisikan tentang bagaimana cara kita bertegur sapa sesuai kato nan ampek (kato malereang, kato mandaki, kato mandata dan kato manurun).

Ketua K3S Kecamatan Harau Kabupaten 50 Kota, Jefni Weldi mengatakan, kehadiran kami di Kota Pariaman ini dalam rangka melanjutkan program gugus membuat program ajar muatan lokal.

“Sengaja kami melakukan studi tiru ke Kota Pariaman, karena menurut informasi yang kami dengar hanya Kota Pariaman yang mempunyai legalitas terkait program ajar muatan lokal ini ,” imbuhnya.

Jefni Weldi mengatakan, rombongan yang hadir hari ini sebanyak 60 orang yang berasal dari beberapa sekolah se-Kecamatan Harau Kab 50 Kota.

“Terima kasih atas sambutan yang diberikan kepada kami, kami juga berharap kehadiran bapak ibu untuk datang ke tempat kami sebagai ajang silaturahmi ,” imbuhnya.

Sementara itu, narasumber buku muatan lokal Kota Pariaman, Buyung dalam mengatakan, pelaksanaan muatan lokal (mulok), bahasa dan sastra minangkabau di Kota Pariaman sudah dilaksanakan selama 2 tahun.

Harapannya dengan adanya kunjungan ini terjalin kerjasama dan silaturahmi antara kepala sekolah, sehingga dapat meningkatkan implementasi pelaksanaan muatan lokal di Kota Pariaman dan Sumatera Barat pada umumnya.

Disamping itu, untuk melestarikan budaya adat Minangkabau ke anak-anak kita, Pemko Pariaman setiap tahunnya menggelar lomba malingka carano jo arai pinang tingkat SD se-Kota Pariaman.

Sebelum Kabupaten 50 Kota, daerah lainnya juga telah melakukan studi tiru ke Kota Pariaman yakni Kota Solok dan Kabupaten Solok. (agus)