Raih Predikat Gold di ICQCC Beijing, Ketua Tim Bridge : Terimakasih Atas Kepercayaan Semen Padang

Tim Bridge dari PT Semen Padang menerima predikat Gold pada ajang ICQCC yang digelar di Beijing, Rabu (1/11/2023). Pada ajang inovasi internasional itu, PT Semen Padang mengirim 2 tim. Selain Tim Bridge, juga ada Tim Kim-Pro. Kedua tim ini berhasil meraih predikat 2 Gold.

PADANG – Berhasil meraih predikat Gold di ajang ICQCC, Tim Bridge maupun Tim Kim-Pro mengaku bangga dan bersyukur. Dan, penghargaan ini diraih berkat kerja keras tim, serta dukungan dari manajemen PT Semen Padang.

Untuk itu, mereka pun mengucapkan terima kasih atas kepercayaan manajemen perusahaan yang telah memberikan kesempatan untuk bersaing di ajang inovasi tingkat internasional tersebut.

“Terima kasih kepada manajemen Semen Padang yang telah mensupport dan memberikan kepercayaan kepada kami untuk ikut berparitisipasi di ajang ICQCC yang digelar di Beijing ini. Alhamdulillah, kami berhasil mengharumkan nama Semen Padang di ajang internasional,” kata Ketua Tim Bridge Zulvawarman, yang merupakan Kepala Unit Pemeliharaan Listrik & Instrumen 2 PT Semen Padang.

Hal itu dikatakannya usai dua tim inovasi PT Semen Padang sukses meraih predikat Gold atau penghargaan tertinggi pada ajang inovasi International Convention Quality Control Circle (ICQCC) di Beijing pada 29 Oktober s.d. 3 November 2023.

Kedua tim itu adalah Tim Bridge dari Unit Pemeliharaan Listrik & Instrumen 2, dan Tim Kim-Pro dari Unit Quality Assurance.

Pada ajang IQCC ini, lanjutnya, Tim Bridge terdiri dari dirinya sebagai ketua, dan Adenil Muzarwi sebagai sekretaris, serta anggota terdiri dari Ary Adrianto, Deri Suwandi, dan Rodian Adi.

Tim Bridge menampikan inovasi berjudul “Menurunkan Durasi dan Meningkatkan Akurasi Analisa Troubleshooting Kiln Drive sehingga Menghindari Kehilangan Produksi, Kerugian Bahan Bakar dan Salah tindakan Troubleshooting”.

Ide inovasi ini pun berawal ketika adanya kerusakan Kiln Drive di Pabrik Indarung V. Kiln Drive di pabrik tersebut mempunyai sistim yang minim informasi, sehingga memperlambat proses perbaikannya.

Untuk itu, dibuatlah alat untuk mendeteksi gangguan yang diberi nama HMI Touch Screen Kiln Drive. Menggunakan teknologi terbaru berbasis aplikasi, alat ini mampu mendeteksi setiap gangguang yang terjadi dalam waktu kurang dari 1 menit.

Sebelumnya, informasi gangguan baru diketahui dalam waktu bisa mencapai 4 jam, karena hanya ada 1 alarm. Dan tentunya, gangguan ini berdampak pada kehilangan produksi.

“Nah, dengan adanya inovasi ini, setiap gangguang itu bisa terdeteksi dalam waktu kurang dari 1 menit. Bahkan, inovasi ini memberikan benefit bagi perusahaan hingga Rp1,3 miliar/pertahun. Benefit ini kami hitung berdasarkan down time yang diakibatkan adanya gangguan dari Kiln Drive,” ujarnya. (*)