Puluhan Pendaki Dipaksa Turun dari Gunung Marapi

Pendaki Gunung Marapi. (ist)

PADANG – Tim Penyapu terdari dari Basarnas, Balai Konservsi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat dan warga setempat memaksa turun puluhan pendaki yang naik ke Gunung Marapi. Seperti diketahui sejak Sabtu Gunung Marapi mengalami erupsi.

“Pagi tadi pukul 08.00 WIB, sudah turun sekitar 30 pendaki. Tim penyapu beregarak kemarin malam jam 22.40 wib. Tim penyapu sedang bekerja meminta pendaki untuk turun ke bawah,” kata Kepala BKSDA Sumbar Ardi Andono, Minggu (8/1).

Ia menambahkan, untuk mengantisipasi adanya pendaki yang naik, dikerahkan sejumlah petugas di pos Basarnas 10 orang, BKSDA Sumbar 5 orang.

Pihaknya tidak mengetahui persis jumlah pendaki yang ada di Gunung Marapi. Dari data resmi yang dimiliki, menyebut ada 40 pendaki yang terdaftar naik ke Gunung Marapi sebelum erupsi. Sementara kemungkinan pendaki ilegal yang berada di Marapi belum diketahui.

Sebelumnya, BKSDA menutup sementara jalur pendakian Gunung Marapi mulai hari ini karena terjadi erupsi gunung yang memiliki ketinggian 2.891 meter di atas permukaan laut itu.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pada Sabtu menyebutkan telah terjadi erupsi Gunung Marapi, Sumatera Barat pada tanggal 7 Januari 2023 pukul 06:11 WIB dengan tinggi kolom abu teramati ± 300 m di atas puncak (± 3.191 m di atas permukaan laut).

Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah tenggara. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 13.4 mm dan durasi ± 45 detik.

Status Gunung Marapi sendiri saat ini berada pada Level II (Waspada). PVMBG mengimbau masyarakat di sekitar gunung dan pengunjung/wisatawan tidak diperbolehkan mendaki pada radius 3 km dari kawah/puncak. (aci)