Padang  

PT Pos Indonesia KC Bukittinggi Distribusikan 184 STB

Keluarga penerima manfaat ASO 1 memperlihatkan televisi yang sudah diupragde menjadi TV Digital dengan bantuan perangkat STB. (*)

PADANG – Jelang peralihan TV analog/Analog Switch Off (ASO) ke TV Digital, PT Pos Indonesia Kantor Cabang (KC) Bukittinggi telah mendistribusikan sebanyak 184 unit perangkat Set Top Box tahap pertama.

“Tim kami sudah mendistribusikan STB ke rumah-rumah masyarakat yang menerima bantuan perangkat penangkap siaran digital itu,” ucap Eksekutif Manager PT Pos Indonesia Kantor Cabang Bukittinggi, Edo Anugrah Putra. STB tersebut diserahkan kepada warga di Kelurahan Puhun Tembok dan Pulai Anak Air.

Lebih lanjut dijelaskannya, kalau tim yang diturunkan untuk pendistribusian itu, sebanyak dua tim dengan jumlah personil empat orang. Satu tim terdiri dari dua orang.

“Masing-masing tim didampingi kader Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) dan RW/RT setempat,” ucap Edo Anugrah Putra yang ikut turun ke lapangan bersama tim mendistribusikan STB.

Dalam pendistribusian STB, dikatakannya, kalau tim tidak ada mengalami kendala yang signifikan. Sehingga, pendistribusian ke rumah warga berjalan lancar dan aman. Namun, saat pendistribusian, warga tidak ada di rumah, sehingga diwakilkan sama anak atau saudaranya.

“Dalam waktu 10 hari, mulai dari 4 hingga 14 April, tim kami selesai mendistribusian STB ke rumah warga,” jelasnya.

Dari pantauan di lapangan, katanya banyak warga yang belum mengetahui tentang adanya pengalihan siaran TV Analog ke TV Digital. Dan ketika diberikan STB, masyarakat yang menerima merasakan manfaatnya, menonton secara bersih, jernih dan canggih. Untuk data penerima perangkat STB ini, langsung diambil dari data Bantuan Sosial (Bansos). Dan PT Pos Indonesia di masing-masing cabang, hanya bertugas verifikasi dan mendistribusikan sesuai alamat yang dikirim dari pusat.

“Mereka bahagia menerima STB,” jelas Edo Anugra Putra seraya mengatakan jumlah siaran yang diterima masing-masing rumah berbeda. Itu tergantung ketinggian antenanya. Ada yang bisa menangkap 19 siaran dan adapula hanya 17 siaran ataun channel TV. Yang jelas, masyarakat bisa menonton siaran televisi dengan bersih, jernih dan canggih.

Di akhir wawancara ia menyebutkan ada di beberapa tempat, yang tangkapan siaran terdelay ataupun ‘patah-patah’. Menurutnya itu karena sinyal yang jelek ataupun kurang bagus. Dan ia mengharapkan pemerintah segera memperbaikinya.

Tak hanya itu, ia mengimbau kepada masyarakat untuk cerdas memilih siaran. Tontonlah siaran sesuai umur. Bagi yang punya anak yang masih usia sekolah, dampingi mereka menonton televisi. (Lenggogeni)

#ASO
#analogswitchoff
#TVdigital
#siarandigitalindonesia
#ASO2022