Pj. Walikota Payakumbuh Melakukan Swiping Tempat-tempat Pembuangan Sampah Ilegal di Kota Payakumbuh

Payakumbuh – Permasalahan sampah di Kota Payakumbuh belum juga berakhir. Darurat sampah dalam beberapa minggu terakhir, belum juga menemui titik terang. Bau kota akibat sampah kian menyengat. Apalagi disepanjang jalan utama kota itu, sampah beronggok-onggok. Dan sudah menggunung pula.

Menyikapi hal itu, Pj. Walikota Payakumbuh Jasman, gelar rapat mendadak di TPA Regional bersama OPD terkait, membahas permasalahan sampah yang kian meresahkan di kota itu. Sebelumnya, mulai pagi Pj. Wako Jasman, telah melakukan swiping ke tempat-tempat pembuangan sampah ilegal yang tersebar di beberapa titik Kota Payakumbuh.

Mendapatkan kondisi yang semakin tidak kondusif tersebut, Pj. Walikota langsung memerintahkan Sekdako untuk mengumpulkan asisten, semua OPD terkait, camat dan lurah di Kota Payakumbuh, juga mengundang jajaran TNI dan Polri. Terkhusus Jasman juga mengundang DPRD Kota Payakumbuh, untuk mencari jalan keluar yang sangat darurat itu.

“Setelah saya cek ke lapangan di beberapa titik, maka saya langsung minta pak Sekdako untuk mengumpulkan seluruh OPD terkait, camat, lurah dan mengundang khusus DPRD Kota Payakumbuh, khususnya Komisi C untuk menggelar rapat darurat. Ini harus segera kita tindak lanjuti bersama, karena banyaknya terdapat tempat pembuangan sampah ilegal di Kota Payakumbuh ini,” ujarnya, kepada wartawan, Senin (17/3) sore.

Menurutnya, dalam rapat yang digelar mendadak di lokasi TPA Regional, Minggu (17/3) itu, dirinya mengintruksikan beberapa hal, antara lain semua sampah di Kota Payakumbuh harus diambil dan Kota Payakumbuh harus bersih dari sampah yang menumpuk hari ini juga. “Saya minta kepada Dinas LH, agar hari ini bagaimanapun caranya, semua sampah harus diangkut dan Payakumbuh harus bersih. Kebetulan hari ini, semua truk ada di Payakumbuh karena jadwal pembuangan sampah ke Kota Padang hari Minggu tidak ada” tambahnya.

Selain itu, tambahnya, dirinya juga telah memerintahkan kepada petugas Satpol PP untuk selalu memantau titik-titik pembuangan sampah ilegal yang ada di Kota Payakumbuh. Kepada Kasatpol PP Kota Payakumbuh juga untuk menugaskan timnya, mengamankan dan mengawasi seluruh aktifitas di titik kritis yang berpotensi timbulnya tempat sampah baru atau pun yang sudah ada.

“Razia terus tempat-tempat krusial ini. Nanti kami juga akan minta bantuan dan berkoordinasi dengan Forkopimda, bagaimana tindak pidana ringan (Tipiring) ini bisa diberlakukan dan memberi efek jera kepada masyarakat yang membuang sampah sembarangan ini. Saya minta kepada seluruh OPD terkait, camat dan lurah dibawah koordinasi Pol PP, agar melaksanakan piket dilokasi-lokasi yang berpotensi terjadi pembuangan sampah sembarangan. Terutama menindak dan menghalangi sampah impor dari daerah tetangga yang sangat mengganggu,” katanya.

Sementara itu, Ketua Komisi C DPRD Payakumbuh Ahmad Zifal, mewakili ketua DPRD Payakumbuh, mengucapkan terimakasih kepada Pemko Payakumbuh, atas upaya yang telah dilakukan selama ini dalam mengatasi permasalahan sampah. “Kami memberikan apresiasi kepada Pj Walikota atas upaya yang dilakukannya bersama seluruh jajarannya. Salah satunya memindahkan tumpukan sampah ke transfer DEPO sementara di sekitar breeding Farm ini, menjelang dipindahkan ke TPA Regional tanggal 20 Maret nanti. Harapan kami dengan kolaborasi kita bersama, segala permasalah ini akan segera bisa teratasi dan Payakumbuh kembali bersih sesuai harapan kita bersama,” ucapnya.

Sebagai informasi yang disampaikan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Payakumbuh Desmon Korina, dalam satu hari, sampah Kota Payakumbuh yang dibuang ke TPA Aia Dingin Padang itu sebanyak 15 mobil atau 60 ton. Sedangkan jumlah sampah Kota Payakumbuh per harinya berkisar 80-85 ton, sehingga sisa yang tidak terangkut ini menjadi sampah yang menumpuk.

“Untuk sampah rumah tangga kita saat ini sudah berkurang, namun yang banyak itu sampah dari pelaku UMKM kita dan juga sampah dari daerah tetangga. Kami minta tolong jadi perhatian kita bersama. Sebaiknya UMKM kita telah bisa memilah sampah dengan baik sehingga mengurangi produksi sampah di Kota Payakumbuh,” ucapnya. (207)