Padang  

Peringati HUT ke-22, Waroeng Steak & Shake Kampung Nias Gelar Lomba Mewarnai

PADANG – Waroeng Steak & Shake di Jalan Kampung Nias V, Belakang Pondok menggelar lomba mewarnai yang diikuti hampir 100 peserta, dalam rangka memeriahkan milad Waroeng Steak & Shake yang ke-22 tahun, Minggu (16/10).

Manager Regional PT Waroeng Steak Indonesia M Yusuf mengatakan kegiatan lomba mewarnai ini dibagi menjadi dua kategori. Kategori A untuk pelajar TK dan kategori B untuk pelajar SD kelas 1-3.

Menurutnya, dengan adanya lomba mewarnai ini dapat memberikan semangat, motivasi dan dedikasi yang tinggi, terutama untuk anak paud, karena sejak usia dini anak-anak sudah dilatih keberaniannya dan juga untuk memacu minat dan bakatnya.

“Antusias masyarakat di luar ekspektasi kami, lomba berjalan sangat meriah. Kami mengadakan lomba ini sebagai wadah kreativitas bagi anak-anak untuk melatih minat dan bakat mereka,” ujarnya didampingi Manager Outlet Rahmad Hidayat.

Yusuf juga mengatakan bahwa baru-baru ini Waroeng Steak & Shake telah menerima penghargaan dari MURI sebagai restoran steak halal dengan outlet terbanyak di dunia.

“Dirut PT Waroeng Steak Indonesia menerima penghargaan dari Wakil Dirut Lembaga Museum Rekor Dunia-Indonesia, Osmar Semesta Susilo, pada 4 September lalu,” katanya.

Yusuf menceritakan bahwa persepsi masyarakat pada umumnya makan steak dengan harga mahal, padahal harganya sangat standar dan masuk dalam kalangan pelajar dan mahasiswa serta keluarga.

“Harga steak tidak mahal. Mulai dari 19 ribu hingga 25 ribuan sudah bisa makan steak dengan nasi dan teh. Bahkan, ada paket 50 ribu sudah bisa makan untuk dua orang lengkap dengan steak dan minumannya,” katanya.

Lebih jauh Yusuf mengatakan, sebagai pionir makanan steak pakai nasi, Waroeng Steak telah mengantongi keterangan halal MUI serta sertifikasi halal dari BPJPH dengan nilai A dalam penerapan sistem jaminan.

“Hal inilah yang menjadikan Waroeng Steak & Shake dipercaya sebagai market leader untuk kategori restoran steak yang halal sekaligus menjadi brand lokal yang disukai masyarakat Indonesia. Kami sudah memiliki 107 cabang di seluruh Indonesia,” ucapnya.

Terpisah, Septiawan siswa kelas 2 SD di Balimbing sebagai juara 1 lomba mewarnai mengaku, memang bercita cita menjadi pelukis handal dan profesor. Bahkan, bakatnya tersebut sudah digelutinya sejak TK.

“Ya dulu suka gambar, coret-coret saja. Sejak kecil TK sudah suka melukis dan sudah sering juara. Di rumah sudah banyak piala. Hadiah lomba saya belikan untuk peralatan sekolah,” ucapnya. (benk)