Pengurus Meninggal karena Covid-19, Anak-anak Panti Butuh Uluran Dermawan

Anak-anak panti sedang shalat

“Ini beban mental bagi kami, informasi beredar liar. Sementara mereka tidak pernah menerima informasi dari kami sebenarnya,”ujarnya.

 

Kesedihan itu makin lengkap, ketika persediaan logistik hanya tersedia hingga 21 Mei 2020. Itupun jaminan dari Komunitas Jumat Barokah.

Selain itu bantuan memang ada mengalir dari sejumlah organisasi dan anggota DPRD. Namun mereka tetap membutuhkan orang tua mereka di panti.

Anak-anak itu saat ini masih membutuhkan uluran tangan bersama. Karena banyak kebutuhan harian mereka tidak terpenuhi. Seperti buah-buahan dan kebutuhan harian lainnya.

“Anak-anak itu tidak hanya butuh sahur dan buka, ada juga kebutuhan lain. Jadi itu kami berharap ada bantuan. Apalagi bantuan pemerintah belum ada,”katanya.

Petaka itu datang ketika 20 April lalu pediri Panti Asuhan, Edi pulang dari menjemput anaknya ke Pekanbaru. Setiba di Padang, mengaku tidak enak badan.

Apalagi selama ini Edi, memiliki riwayat sakit paru, gula dan lainnya. Kemudian dinyatakan positif Covid-19, hingga tutup usia.

Sementara isterinya juga positif, tapi Orang Tanpa Gejala (OTG). Sepulang dari Pekanbaru, keduanya sudah menjalankan protokol Covid-19. Isolasi mandiri selama 14 hari. Namun, karena OTG, isterinya juga sempat berinteraksi dengan anak-anaknya.

Isolasi Mandiri