Pemprov Sumbar Terus Perjuangkan dr. M. Djamil jadi Pahlawan Nasional

 

PADANG-Hingga kini pemerintah provinsi Sumbar terus berjuang untuk menjadikan dr. M. Djamil Padang menjadi pahlawan nasional.

Ini dilakukan karena jasa putra Kayu Tanam Padang Pariaman tersebut terhadap dunia kesehatan dan juga berperan dalam kemerdekaan RI.

“Ya kami dari pemerintah provinsi terus berupaya agar dr. M. Djamil menjadi pahlawan nasional,” terang Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah, usai tabur bunga dalam rangka peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-59 di makam dr. M. Djamil, di Simpang Anduring, Kayu Tanam, Kamis (2/11).

Disebutkannya, dr. M. Djamil, orang indonesia pertama yang mendapatkan gelar doktor di dua universitas berbeda di luar negeri. Belanda dan Amerika pada tahun 1930 an. Ini membuktikan orang Minang sangat peduli dengan pendidikan dan kesehatan.

“dr. M. Djamil juga pernah menjabat sebagai gubernur Sumatera Tengah dan sangat sukses memimpin ketika itu. Makanya pemuda-pemudi kita hari ini harus bersyukur karena dalam diri mereka mengalir darah para pejuang dan penyelamat bangsa,” terang Mahyeldi.

Untuk menjadikan M. Djamil sebagai pahlawan nasional, setelah dilakukan seminar-seminar, buko biografinya juga sudah terbit.

Menurut Mahyeldi, usulan nama dokter Mohammad Djamil sebagai pahlawan nasional akan langsung diserahkan ke Presiden Joko Widodo, yang rencananya kembali berkunjung ke Sumbar dalam rangka peringatan Hari Bela Negara dan peletakan batu pertama pembangunan fly over Sitinjau Lauik pertengahan Desember 2023 mendatang.

Sementara Direktur Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Djamil Padang, Dovy Djanas mengatakan M Djamil merupakan panutan para dokter di Indonesia.

Bahkan, nama M Djamil sudah diabadikan menjadi nama rumah sakit terbesar di Sumbar yaitu RSUP M Djamil Padang.

“Beliau sudah menjadi pahlawan kesehatan Indonesia. Tinggal kita berharap bisa ditingkatkan jadi pahlawan nasional,” kata Dovy.

Menurut Dovy, harapan M Djamil diangkat menjadi pahlawan nasional bukan hanya datang dari masyarakat Sumbar saja, namun juga dari seluruh dokter di Indonesia.