Payakumbuh Targetkan Zona Hijau Bulan Agustus

Suasana rapat koordinasi penanggulangan Covid-19 di Payakumbuh. bule

“Zona kuning boleh digelar keramaian dengan kapasitas 50 persen. Apabila sudah di zona hijau, maka kegiatan keramaian apapun bisa dilakukan hanya dengan syarat tetap melaksanakan prokes. Saat kita melihat ke lapangan, hanya satu atau dua saja penanggung jawab acara yang berkomitmen dengan menjaga aturan yang telah ada itu,” kata Riza.

Bebas Masker

Kepala Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh dr. Bakhrizal, menyampaikan, kasus di India, persoalan utamanya adalah karena mereka telah merasa bebas dari Covid-19, sehingga mereka berkumpul-kumpul kembali. Akhirnya muncul, pertautan beberapa kasus pada virus ini. Sehingga memudahkan terjadi mutasi virus.

“Bertemunya virus antara satu orang dengan orang yang lain, akan berinteraksi dan bermutasi. Ketika ditularkan kepada orang lain, inilah yang menjadi varian baru, sehingga terjadi penularan yang luar biasa. Lebih dari 300.000 orang meninggal di India akibat Covid-19, hingga ruang kelaspun jadi ruang isolasi,” ucapnya.

Menurutnya, virus mutan ini tidak menggunakan kerongkongan, faring dan hidung untuk target. Dia langsung ke paru-paru. Sehingga paru-paru tertutup seperti awan, akhirnya membuat sistem pernapasan tak bekerja dengan baik. Akhirnya seseorang penderitanya akan meninggal dunia. “Jangan sampai terjadi mutasi supaya kita aman. Karena berdasarkan hasil penelitian, 98 persen vaksin sinovac efektif. Meski dari data yang telah divaksin ini, tidak beberapa orang yang bisa terkena positif. Yang sudah divaksin tidak menjamin kebal terhadap virus, tapi gejalanya tidak sampai berat,” tambah Bakhrizal.

Sementara itu, Kapolres Kota Payakumbuh AKBP Alex Prawira, melalui Wakapolres Kompol Jerry Syahrim, menyebut siap mendukung penuh target Payakumbuh kembali ke zona hijau. Menurutnya, kampung tageh atau tangguh harus diaktifkan kembali, guna mendukung kebijakan penanganan yang akan dilakukan kedepan. “Artinya kita harus saling bersinergi, baik itu dari RT, RW, lurah, camat, dinas dan penegak hukum. Agar kampung-kampung tageh bisa kita wujudkan. Unsur tokoh masyarakat sangat memiliki peran penting sekali disini,” pungkasnya. Jeffry Ricardo Magno