Pasien Gagal Ginjal Bertambah, Megri: Dinkes Didesak Percepat Datangkan Obat

Megri Fernando (ist)

PADANG – Pihak Dinas Kesehatan Sumbar didesak proaktif untuk melakukan berbagai upaya mempercepat kedatangan obat gagal ginjal akut yang sudah dijanjikan Menteri Kesehatan, Budi Gunadi beberapa waktu lalu.

Dalam jumpa pers, Jumat (21/10), Menkes mengatakan pihaknya bakal mendatangkan obat dari Singapura, sehingga pasien gagal ginjal akut tak perlu cuci darah.

“Sumbar harus proaktif melobi ke Kemenkes agar obat-obat itu cepat sampai ke daerah ini. Sebab, ini menyangkut keselamatan nyawa anak,” ujar Ketua Tunas Indonesia Raya (TIdar) Sumbar, Megri Fernando di Padang, Senin (24/10).

Apalagi saat ini ada puluhan pasien gagal ginjal akut yang tengah dalam perawatan intensif. Diperkirakan jumlahnya akan terus bertambah, karena pihaknya meyakini masih ada anak yang dengan gejala serupa belum tersentuh layanan kesehatan.

Untuk itu mantan Ketua KNPI Padang ini juga mendesak pihak Dinas Kesehatan Sumbar dan kabupaten/kota proaktif melakukan tracking ke masyarakat, agar anak-anak yang menderita penyakit yang sama segera mendapat pertolongan perawatan.

“Dinkes bisa mengerahkan Faskes yang ada untuk ini. Sehingga anak-anak yang menderita penyakit ini terdeteksi dan mendapat perawatan,” lanjutnya.

Pihaknya prihatin dengan kondisi yang melanda ratusan anak-anak di Indonesia saat ini, apalagi tak sedikit yang meninggal dunia akibatnya. “Sebagai seorang ayah, saya tak sanggup membayangkan perasaan orangtua yang kehilangan buah hati tercinta karena hal yang di luar sepengetahuannya. Termasuk yang melihat anaknya tergeletak tak berdaya dalam perawatan di rumah sakit,” kata Megri lagi.

Ia mengaku benyak menerima keluhan dari para orangtua terkait hal ini. “Banyak yang menghubungi saya menyatakan kebingungan mereka terkait penyakit ini. Ini harus jadi pelajaran bagi semua agar tidak terjadi lagi ke depannya,” ulasnya.

Megri berharap pemerintah bersama lembaga terkait harus teliti dalam perizinan dan pengawasan peredaran obat, sehingga tak ada lagi yang dirugikan.

Sekarang, bagaimana pasien yang dirawat segera mendapat pengobatan yang tepat dan anak-anak yang mendapat gejala serupa segera mendapat layanan kesehatan yang baik.

Kemudian sosialisasi terhadap obat yang aman dikonsumsi anak harus lebih masif. “Kalau perlu diberi tanda khusus obat yang aman untuk anak. Dan sosialisasinya harus masif,” kata pria yang juga pengusaha muda ini.

Diketahui, pasien yang diduga terjangkit gagal ginjal akut di Sumatera Barat bertambah dua orang menjadi 24 orang.

Sebelumnya tercatat ada 22 orang dan 12 diantaranya dilaporkan meninggal dunia. “Ada penambahan kemarin dan hari ini. Jadi totalnya ada 24 kasus,” kata Kepala Dinas Kesehatan Sumbar, Lila Yanwar kepada Kompas.com, Minggu (23/10/2022).

Lila menyebutkan penambahan itu berasal satu dari luar Sumbar, yaitu Jambi dan satu lagi dari Sumbar. (mat)