Pakar Komunikasi Nasional Anjurkan Gubernur Sumbar Minta Maaf kepada Wartawan

Dr Aqua Dwipayana kepada Audy menyarankan agar masalahnya segera dituntaskan. Jangan sampai berlarut-larut sebab jika dibiarkan yang rugi juga Pemprov Sumbar. Liputan kegiatannya jadi berkurang.

“Sebaiknya masalahnya segera dituntaskan Pak Audy. Jangan pernah menyepelekan konflik dengan media, sekecil apapun itu,” kata anggota Dewan Pakar Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia Pusat itu.

Sedangkan kepada Suharyono, Dr Aqua Dwipayana menyarankan untuk membantu memediasi. Apalagi sekitar 7 bulan bertugas di Sumbar hubungannya dengan para jurnalis akrab sekali.

“Pak Suharyono agar mengajak Pak Mahyeldi untuk bertemu dan berdialog dengan wartawan. Tidak ada salahnya pada pertemuan itu Pak Mahyeldi menyampaikan permohonan maaf atas kesalahan anak buahnya yang mengusir para jurnalis yang mau meliput acara pelantikan Wakil Wali Kota Padang,” saran Dr Aqua Dwipayana kepada Suharyono.

Jika itu bisa dilakukan dengan baik, motivator yang telah memotivasi lebih dari sejuta orang baik di Indonesia maupun di puluhan negara tersebut yakin masalahnya tuntas. Semua pihak dapat kembali berkomunikasi dengan akrab.

Menurut Dr Aqua Dwipayana sehebat apa pun karya pemerintah, jika tidak dipublikasikan media massa, orang tak akan tahu. Percepatan pembangunan bisa didorong oleh pers, sebaliknya masalah di lapangan jika diungkapkan pers, juga akan bisa membuka mata orang banyak.

Sangat banyak persoalan besar di Sumbar yang harus segera diselesaikan, diantaranya jalan tol yang tak kunjung selesai, Kelok Sembilan yang semrawut, Lapangan Kerja Baru yang dijanjikan, Kesejahteraan dan lain-lainnya. Persoalan ini harus disosialisasikan terus menerus. Pemerintah tak bisa membiarkan begitu saja. Di sini pemerintah harus seiring sejalan dengan pers membangun komunikasi dan mensosialisasikan kepada masyarakat.

Di sisi lain, kata mantan Humas Semen Cibinong dan pernah menjadi wartawan Jawa Pos ini mengingatkan pula, segala sesuatu harus diserahkan kepada ahlinya.

“Serahkan pengelolaan media dan komunikasi dengan media pada ahlinya. Diserahkan kepada orang yang paham dan mengerti dengan media, sebab para jurnalis pada hakikatnya adalah orang-orang cerdas yang kritis,” pungkas Dr. Aqua Dwipayana.

Seperti diberitakan banyak media, wartawan dari berbagai media online dan cetak diusir saat meliput pelantikan Wakil Wali Kota (Wawako) Padang Ekos Albar periode 2019-2024. Pelantikan yang dihadiri Gubernur Sumbar Mahyeldi itu dilakukan di Auditorium Gubernuran, Selasa (9/5/2023) siang. Sedikitnya, 10 wartawan diusir petugas pengamanan di dalam ruangan.

Akibatnya awak media tidak mendapatkan dokumentasi pelantikan Wawako tersebut. Setelah diusir, para wartawan tetap menunggu di luar ruangan hingga pintu terbuka dan pelantikan usai untuk bisa mewawancarai pejabat daerah tersebut. Begitu juga dengan wartawan yang baru datang.