Nama-nama Bacalon Bupati Tanah Datar Semakin Mengerucut

Tanah Datar – Petahana Irdinansyah Tarmizi menyatakan undur diri dari proses penjaringan bakal calon bupati (Balonbup). Kini, bermunculan Balonbup yang semuanya potensial dan patut memimpin Luak Nan Tuo lima tahun ke depan.

“Ada dua hal menarik dalam proses pemilihan kepala daerah (Pilkada) Tanah Datar, yakni mundurnya petahana dan munculnya politisi perempuan yang menyatakan siap bertarung menuju kursi bupati periode berikut,” ujar seorang tokoh muda asal Luak Nan Tuo, Muhammad Nur Idris, kemarin.

Sebelumnya, kata dia, cukup banyak tokoh masyarakat mengemuka, baik yang bermukim di kampung halaman maupun perantauan. Para tokoh itu muncul lewat alat peraga seperti baliho dan kini mulai melakukan pendekatan ke partai politik (Parpol).

Pantauan di lapangan, sebutnya, beberapa nama yang mengapung itu sudah mulai mengerucut. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dikabarkan akan mengusung Sultani, Partai Golkar Zuldafri Darma, PPP dikabarkan mengusung Betty Shadiq Pasadigoe, dan Partai Demokrat mengajukan Eka Putra. Sedangkan Partai Amanat Nasional (PAN).

Menurut analisa M. Nur, kini calonnya sudah mengerucut jadi tiga nama, yakni Betty, Buchari Dt. Tuo, dan Irman. Gerindra dikabarkan mengusung Edi Arman, sementara Nasdem, Hanura, dan PDI Perjuangan belum terdengar akan mengusung siapa.

Nama lain yang beredar, tambah M, Nur, di antaranya Refdi Meri Syarief, Jon Enardi, Ryan Diovella, Maswardi, Syafruddin Dt. Panduko Rajo, Indra Gunalan, Wahyu Iramana Putra, Asrul Nur Hasan, Edityawarman Dt. Tan Mudo, Basri Latief, dan lain-lain. Selain untuk Balonbup, nama-nama itu ada juga yang dikabarkan potensial untuk maju sebagai bakal calon wakil bupati.

“Sudah ada juga petinggi partai yang membocorkan nama pasangan Balonbup dan Balon Wabup yang akan mereka usung. Tapi perlu diingat, tidak ada satu Parpol pun yang punya kursi di DPRD Tanah Datar cukup untuk mengusung sendiri calon mereka. Harus berkoalisi dengan parpol lain,” tuturnya.

Melihat persyaratan untuk mengajukan pasangan calon kepala daerah, katanya, maka parpol harus punya 20 persen suara atau minimal tujuh dari 35 kursi DPRD Tanah Datar.

Komposisi kursi di DPRD Tanah Datar saat ini adalah Gerindra enam kursi, Golkar (4), PKS (5), Demokrat (4), PAN (4), PPP (4), Nasdem (3), Hanura (3), dan PDI Perjuangan dua kursi.

Selain menjalin komunikasi dengan parpol, menurutnya, para kandidat itu juga harus lebih mengoptimalkan penggunaan media untuk meningkatkan elektabilitas. Berdasarkan survey yang dilakukan Pusat Kajian dan Komunikasi Politik Unand, sebutnya, penggunaan media itu masih belum optimal. (Mus)