Mubaligh Dilibatkan Sosialisasi Pencegahan Korona di Padang Panjang

Mubaligh menyampaikan sosialisasi pencegahan korona. (ist)

PADANG PANJANG – Guna memaksimalkan upaya pencegahan penyebaran virus corona, Pemko Padang Panjang bersama Kankemenag dan MUI setempat menugaskan para muballigh untuk melakukan sosialisasi melalui masjid dan mushala.

Sosialisasi dalam bentuk ceramah itu dilaksanakan secara serentak di seluruh masjid, Jumat (3/4) pagi. Sementara sosialisasi melalui mushala akan dilaksanakan pada Sabtu (4/4) pagi.

“Kebijakan menugaskan para muballigh menyampaikan tausiyah tentang penanggulangan corona diputuskan melalui rapat antara Tim Satgas PPVC, Kankemenag dan MUI. Semoga dengan adanya sosialisasi ini masyarakat semakin paham dengan apa yang mesti dilakukan,” kata walikota melalui Kabag Kesra Setdako Eri Katik Majo Endah.

Ceramah tentang corona melalui masjid dan mushala tentu saja beda dari ceramah hari-hari biasa. Jika biasanya ceramah dihadiri banyak jemaah, ceranah corona justru tanpa dihadiri seorang jemaah pun.

Dan untuk mencegah penyebaran virus corona, salah satu yang mesti dihindari adalah kerumunan. Nah, kalau ceramah menghadirkan jemaah, tentu saja hal itu membuka peluang penyebaran corona.

“Jemaahnya mendengarkan dari rumah masing-masing. Ya, ceramah seperti di radio lah. Ustadz ceramah di studio, jemaah mendengar di radio masing-masing di rumah. Kalau ini, ustadz ceramah di masjid pakai mikrofon, jemaah mendengarkan dari rumah,” sambung Kakankemenag melalui Kasi Bimas Islam Syaiful Arifin.

Selain menyampaikan imbauan tentang cara-cara mencegah penyebaran corona, para muballigh itu juga diamanahkan menjelaskan maklumat MUI tentang shalat jumat ditiadakan lalu diganti shalat zuhur di rumah ataupun tidak adanya shalat berjemaah 5 waktu.

“Maklumat ini sudah kita umumkan kepada khalayak ramai sejak sepekan yang lalu. Namun ternyata masih ada umat yang belum paham, sehingga tetap ngotot shalat jumat dan berjemaah 5 waktu. Mudah-mudahan dengan adanya sosialisasi dalam bentuk ceramah tanpa jemaah ini, umat bisa memahaminya,” harap Ketua MUI Buya Zulhamdi. (Jas)