Hukum  

Modus Menjual Jimat, Pedagang Kuliner Dharmasraya Jadi Korban Hipnotis

Foto penampakan pelaku kejahatan hipnotis yang terekam kamera pengintai ( CCTV) milik salah seorang pemilik toko disekitar Tempat Kejadian Perkara, Selasa (16/03). ( ist)

PULAU PUNJUNG –Seorang pedagang kuliner di Jalan Lintas Sumatera Kilometer 1, Kecamatan Pulau Punjung, Kabupaten Dharmasraya, menjadi korban tindak kejahatan hipnotis saat sedang berjualan di warung miliknya, Selasa (16/3/2021).

Suryani (42), korban hipnotis tersebut kepada Topsatu.com, Selasa malam menceritakan pristiwa yang menimpa dirinya. Menurutnya, peristiwa kejatahan tersebut ia alami sekira pukul 14 .00 WIB, ketika membereskan barang dagangannya untuk dibawa pulang.

” Saat saya membereskan dagangan, tiba-tiba datang dua pria tak dikenal duduk di warung saya sembari bercakap-cakap. Salah satu dari laki- laki itu menawarkan sebentuk jimat kepada temannya, ” terang Suryani.

Lanjut Suryani, ia hanya mendengar dan memperhatikan gerak- gerik dan percakapan kedua pria tersebut. Tak lama berselang ia diminta oleh salah satu pria tersebut untuk memegang selembar uang dua ribuan.

Kemudian laki- laki yang satunya disuruh pergi dengan membawa benda berupa jimat, yang nantinya akan diminta menebak benda apa yang dipegang Suryani. Dari percakapan kedua orang itu, dengan jimat tersebut akan membuat mata tembus pandang dan mampu menebak benda-benda yang disembunyikan.

“Setelah temannya pergi, pria yang satu lagi meminta saya untuk bersuci. Pada saat itulah tanpa sadar saya menyerahkan dompet milik saya yang berisi uang senilai Rp 5 juta dan beberapa dokumen berharga lainnya, ” cerita Suryani.

Suryani menambahkan, tanpa ia sadari, ia pun pergi kerumah miliknya yang tidak jauh tempat ia berjualan untuk berwudhu. Usai berwudhu ia tersadar serta langsung ingat akan dompet yang ia titipkan ke salah seorang kawanan pelaku kejahatan hipnotis tersebut.

” Setelah mengambil wudhu, saya sadar telah menyerahkan dompet kepada orang tak dikenal, dan bergegas kembali ke warung. Sesampai di warung kedua pria itu sudah tidak ada ditempat, dan saya langsung berteriak minta tolong, ” ucapnya dengan nada sedih.

Mendengar suara gaduh, suami korban Wahyudin (62), yang sedang berbaring di rumah karena sedang sakit, bergegas menyusul istrinya sembari menanyakan apa yang terjadi kepada sejumlah warga yang sudah berkumpul disana.

“Mengetahui istri saya ditimpa musibah, saya pun mengambil inisiatif, dan meminta pemilik toko yang tak jauh dari warung milik saya untuk melihat kamera pengintai ( CCTV) , ” kata Wahyudin.

Menurutnya, dari rekaman kamera tersebut terlihat laki-laki diduga kawanan pelaku kejahatan hipnotis tersebut keluar dari sebuah mobil minibus warna silver merk Isuzu jenis Panther yang diparkir diseberang jalan tak jauh dari warung istrinya.

” Setelah itu saya langsung menghubungi petugas Bhabinkamtibmas Kepolisian Sektor Pulau Punjung guna melaporkan kejadian tersebut. Kuat dugaan saya komplotan itu lebih dari dua orang, karena mereka menggunakan mobil, ” pungkasnya.

Terpisah, Kapolres Dharmasraya, AKBP Aditya Galayudha melalui Kapolsek Pulau Punjung, Iptu Syafrinaldi, saat dikonfirmasi, Selasa ( 16/3/2021) sekira pukul 22.30 WIB mengaku belum menerima laporan resmi dari korban kejahatan hipnotis tersebut.

“Belum ada korban melapor kepada kami,” pungkasnya. (roni)