Laporan HPN 2023 Medan (6 Habis) Ibadah Jumat Yang Menjinakkan Hati

Tiba waktu khotbah Jumat, tampak dari pintu sebuah ruangan yang terletak di samping kanan mimbar atau bahagian utara ruangan masjid, tiga orang berjubah warna hijau muda berjalan pelan dan tenang. Dari bawaannya, jemaah pasti tahu bahwa yang berjalan di depan adalah Khatib, karena dia berjalan sambil memegang tongkat dan dipegang lengannya oleh salah laki laki berjubah itu. Tampaknya orang itu satu adalah pengawal, satu lagi muazzin. Pemandangan ini menambah sakral ibadah Jumat yang saya ikuti dengan khitmad.

Sausana khusuk makin terasa tatkala khatib menaiki tangga, dan berdiri dengan memagang tingkat ditagan kirinya, muazzin kemudian menghadap ke jemaaah membacakan sebuah hadist Nabi dengan terjemahannya, yaitu intinya melarang jemaah berbicara ketika khatib berkhotbah.

Muazin mulai melantunkan seruan azannya, dengan terlebih dahulu membaca salawat yang cukup panjang. Walaupun azan ditempat lain ada juga yang dimulai dengan salawat, tapi salawat pembuka azan di masjid Raya Mahsum ini asing bagi saya, tak tertangkap artinya oleh saya, pertama kali saya dengar salawat sepanjang itu untuk memulai azan, tapi indahnya suara muazin yang ditambah suara sound system nya bagus, maka suasana semakin khusuk, sejuk dan menyenangkan. Mungkin bukan hanya saya saja, jemaah yang diantaranya wisatawan mungkin rasa rasa akan menangis, sebagaimana yang saya rasakan, saking suara azan yang menusuk qalbu itu, indahnya dan nyamannya ibadah ini.

Kemudian khotbah, berlangsung biasa saja, tapi intonasinya enak, tak bikin ngantuk. Khatib mendasarkan khotbahnya dengan membacakan surah Bani Israil yang ayat pertama berisi kisah Isra’ Mikraj Nabi Muhammad, sesuai dengan bulan hijriyah Jumat ini, yakni bulan Rajab, atau bulan Isra Mikrajnya Nabi Muhammad Salallahuwaalaihi wassalam.

Inti khotbah Jumat tentang taqwa, perintah salat, berbuat baik dan ajakan memperkuat iman, tak lupa pula khatib mengkritik kebijakan ongkos hajji yang akan dinaikan pemerintah 100 persen lebih, termasuk mengingatkan jemaah agar menjaga anak anak dari perbuatan perbuatan maksiat yang makin marak. Pokoknya khotbah ustad yang sudah mulai tua itu, bernas atau bonehlah…
Alhamdulillah, satu jam lebih saya duduk dimasjid itu sampai akhirnya dilaksanakan salat berjemaah, imam membaca dengan syahdu surau Bani Israil baik rakaat pertama maupun kedua, hati terasa makin tenang, tentram, jiwa terasa sejuk, setelah selesai salat Jumat dalam hati saya berkata, ” Inilah salat Jumat pertama saya ikuti yang selesainya pukul 13.30 Wib atau pukul setengah dua, tapi berhasil membuat hati saya jinak, sekali lagi Alhamdulillah!”…doakan saya semoga Husnul Khatimah. (M.Khudri)
(Laporan tamat).