KRI Teluk Ratai Dihibahkan, Koleksi Museum Angkatan Laut Pariaman Makin Lengkap

PARIAMAN – TNI AL akan menghibahkan eks KRI Teluk Ratai 509 ke Pemko Pariaman, Kehadiran KRI Teluk Ratai nantinya akan menambah koleksi museum Angkatan Laut di Kota Pariaman. Pemko akan menempatkannya di museum Angkatan Laut, bersama tank dan meriam yang sebelumnya dihibahkan.

Menjelang dihibahkan , diawali Rapat Koordinasi Peninjauan eks KRI Teluk Ratai 509, di Markas Besar Lantamal (Pangkalan Utama TNI AL) II Padang, Teluk Bayur, Padang, Senin (7/6).

Rombongan Pemko Pariaman dipimpin Walikota Genius Umar, diterima Komandan Lantamal II Padang, Laksamana Pertama TNI Hargianto.

Genius Umar mengucapkan terimakasih kepada Danlantamal II Padang, yang telah memfasilitasi permintaan Eks KRI Teluk Rantai yang nantinya akan dijadikan Museum Angkatan Laut di Kota Pariaman.

“Dengan adanya eks KRI Teluk Rantai menjadi bukti sejarah, Kota Pariaman dulunya adalah pangkalan AL pertama di Sumatera. Lebih dari itu, juga menjadi kebanggaan tersendiri nantinya untuk Pemerintah Kota Pariaman dan masyarakat,” ujarnya.

Dengan lengkapnya museum Angkatan Laut ini, Genius Umar membayangkan nantinya, museum ini bakal menjadi magnet wisatawan untuk datang, sekaligus nantinya akan menjadi edukasi kepada pelajar.

Dikatakan Walikota, setelah rakor, Rabu (9/6/2021) akan dilanjutkan rapat di Satlinlamil, Armada II Surabaya, bersama dengan Jajaran Lantamal II Padang. Sekaligus melihat secara langsung KRI Teluk Ratai 509 tersebut.

Sementara itu, Danlantamal Hargianto mengatakan apabila terealisasi dengan cepat, maka Kota Pariaman satu-satunya punya Museum Kapal Perang di luar pulau Jawa. Ini akan menjadi kebanggaan bagi Kota Pariaman khususnya dan Sumatera Barat umumnya.

Dijelaskannya, KRI Teluk Ratai 509, adalah kapal perang yang sudah dipensiunkan pada 2019 yang lalu. Kapal perang ini adalah bekas kapal perang Amerika, yang menjadi saksi sejarah pada perang Dunia II.

Selama setengah abad lebih, kapal perang ini banyak dilibatkan dalam operasi militer, antara lain Operasi Dwikora, Operasi Seroja Timor-Timur, Operasi Bhakti Surya Bhaskara Jaya, TNI/ABRI Masuk Desa, Angkutan Laut Militer (Anglamil) pasukan penjaga wilayah perbatasan RI, dan operasi penanggulangan bencana alam tsunami di Aceh serta bantuan angkutan laut dalam mendukung pembangunan nasional.

Kapal sepanjang 100 meter dan lebar 15,5 meter itu mampu mengangkut 20 tank dan 200 pasukan. Untuk memudahkan pendaratan pasukan beserta persenjataannya, kapal ini memiliki rampa depan dengan kemampuan mendarat langsung di pantai/beaching.

Sebelum diresmikan sebagai Kapal Perang Republik Indonesia, kapal ini milik Amerika Serikat bernama INAGUA SHIPPER-678. Kapal ini dibuat di Galangan Chicago Bridge dan Iron Co. USA pada 30 Juni 1944, dengan jenis Kapal Perang Landing Ship Tank (LST).

Pada 31 Maret 1960 kapal ini resmi diserahkan kepada Pemerintah Republik Indonesia dan masuk dalam jajaran TNI AL pada 1967 sebagai unsur Satuan Kapal Amfibi Koarmatim dengan nama KRI Teluk Ratai-509, yang saat ini, setelah dipurna tugaskan berada di Mabes TNI AL, Armada 2 Surabaya. (agus)