Padang  

Ketua DPRD Padang Ajak Masyarakat Jaga Sungai

PADANG – Memperingati hari air, ratusan warga Pegambiran gelar gotong royong di pinggiran Batang Jirak, Kelurahan Pegambiran Ampalu, Kecamatan Lubuk Begalung, Kota Padang, Minggu (25/3) Pagi.

Ketua DPRD Kota Padang, Elly Thrisyanti mengatakan gotong-royong sebagai solidaritas sosial yang terjadi dalam kehidupan masyarakat, terutama mereka yang membentuk komunitas-komunitas, karena dalam komunitas seperti ini akan terlihat dengan jelas.

Komunitas masyarakat peduli sungai Kecamatan Lubuak Bagaluang menyambut baik sambutan Ketua DPRD Kota Padang itu.

“Kita memperhatikan aliran sungai dan rawan banjir karena rentan dengan sampah yang berserakan. Lewat pembinaan Camat bersama Komunitas, Tagana dan masyarakat. Kelurahan Pampangan dan Pengambiran Ampalu Nan XX. Diakui belum maksimal aksi masyarakat dan sebagai representasi masyarakat dan menjadi agenda rutin,” harapan Ketua DPRD Kota Padang.

Dia mengajak masyarakat untuk rutin menjaga sungai dari sampah-sampah dengan menggiatkan gotong royong. “Masyarakat juga hendaknya jangan membuang sampah ke sungai. Mari kita jaga kebersihan sungai untuk kehidupan kita bersama,” katanya.

Dia mengaku kegiatan ini belum maksimal. Untuk itu, dia berharap kegiatan ini berjalan secara berkesinambungan demi terciptanya lingkungan yang sehat dan asri.

Apalagi, air merupakan sumber kehidupan. Dengan menyelamatkan parit dan sungai otomatis telah meningkatkan sumber kehidupan.

Ketua pelaksana, M. Zukra berinisiatif dengan Dinas Lingkungan Hidup Kota Padang untuk aksi bersih sungai melibatkan seluruh pihak yang berkompeten. Dalam mengisi kegiatan Peringatan Hari Air Dunia yang jatuhnya pada tanggal 22 Maret maka pihaknya merintis kegiatan ini dengan aksi bersih-bersih.

Menurut Camat Lubuak Bagaluang, Rosail, sungai bukanlah tong sampah namun tempat kehidupan ikan larangan. Aksi bersih anak Sungai Jirak ini gunanya menghimbau masyarakat setempat mencintai kebersihan.

Menurutnya, gotong-royong terjadi dalam beberapa aktivitas kehidupan. Kegiatan gotong-royong yang biasa dilakukan masyarakat seperti dalam bentuk kerja bakti, dilakukan untuk kepentingan bersama. Selain itu gotong-royong juga dalam bentuk tolong menolong pada saat melakukan pesta pernikahan dan khitanan.

Untuk gotong royong yang bersifat pesta, beberapa hari sebelum pesta akan dilakukan terjadi sumbangan dari kenalan, tetangga ataupun kerabat datang membantu dalam bentuk bahan makanan, uang, ataupun tenaga, kemudian bantuan ini harus dikembalikan minimal dengan nilai yang sama.

Bahkan gotong-royong dapat pula terjadi pada saat adanya musibah ataupun kematian salah seorang warga komunitas, hal ini tidak dapat disebut kepentingan bersama ataupun kepentingan pribadi tetapi rasa kemanusiaan yang muncul di antara warga, karena musibah datangnya tidak diperhitungkan ataupun diketahui, sehingga warga yang mendapat musibah tersebut memerlukan bantuan dari warga lainnya, jelasnya panjang lebar.(bambang)