Jelang Ramadhan Bupati Eka Putra Silaturahmi dengan Ulama

Bupati Eka Putra silaturahmi dengan tokoh agama. (ist)

Batusangkar – Menjelang datangnya bulan suci Ramadhan 1445 H/ 2024 M, Bupati Tanah Datar Eka Putra silaturahmi dan audiensi dengan ulama dan mubaligh penceramah tim Ramadhan di gedung Indo Jolito kemarin.

Eka Putra berpesan ke ulama dan mubaligh tim Ramadhan untuk berupaya menjadi penguat tali silaturahmi di tengah-tengah masyarakat dalam menyikapi perbedaan penetapan 1 Ramadhan 1445 H/ 2024 M.

“Kemungkinan, adanya perbedaan dalam menetapkan awal Ramadhan 1445 H/ 2024 M, bukanlah menjadi sebuah masalah. Kita berpesan, para tokoh agama berperan dalam memperkuat tali silaturami ditengah-tengah masyarakat,” ujarnya.

Kata Bupati, saat ini Pemkab Tanah Datar terus berusaha membangun masyarakatnya, baik secara fisik maupun non fisik melalui 10 Program Unggulan (Progul) yang telah tercantum pada RPJMD 2021-2026.

“Progul Pemerintah Daerah, yang telah banyak dirasakan sebagian besar masyarakat, adalah bentuk dukungan seluruh pihak termasuk tokoh agama. Dan, inilah momen untuk dapat menginformasikan bahwa pembangunan masyarakat terus berlanjut,” ujarnya.

Tidak hanya itu, Bupati mengharapkan tokoh agama yang kegiatannya banyak terlibat langsung ke masyarakat agar menjelaskan isu-isu sedang berkembang saat ini. Yakni, rusaknya jalan dibeberapa daerah di Tanah Datar. Dimana, jalan tersebut bukanlah wewenang dari Pemerintah Daerah untuk memperbaikinya.

“Kita tidak akan lelah melakukan ikhtiar agar jalan rusak dibeberapa daerah yang bukan menjadi wewenang Pemerintah Daerah Tanah Datar segera diperbaiki. Maka dari itu, menjadi tugas semua untuk memberikan pengertian ke masyarakat terkait hal ini,” ujarnya.

Sementara, Plh. Kakamenag Tanah Datar Abu Hanifah Nasution, S.S menginformasikan dari surat edaran Menteri Agama RI yang menghimbau agar masyarakat bijak menyikapi potensi perbedaan dalam mentetapkan 1 Ramadhan 1445 H/ 2024 M.

“Sebagaimana yang diketahui Ramadhan tahun ini, adanya potensi perbedaan dalam menentukan satu Ramadhan. Untuk itu, masyarakat dihimbau untuk menjaga ukuwah islamiyah dan toleransi dalam menyikapi potensi perbedaan ini,” ujarnya. (ydi)