Ragam  

Indang Tuo Balai Belo Sarat dengan Pesan-pesan Religius

Penampilan Indang Tuo ditampilkan Sanggar Indang Tuo di Balai Belo, Kecamatan Tanjung Raya, Minggu (23/8). (mursyidi)

Kemudian, dilanjutkan dengan dendang pembuka Indang Tuo, setelah itu barulah dilanjutkan pengkajian ajaran agama dengan cara berdendang lantunan irama klasik. Usai pengkajian ajaran agama dilanjutkan dengan Indang penutup.

Meskipun indang tersebut terbilang sangat singkat, hanya tiga sub bagian dendang saja, namun untuk penyampaiannya sangat panjang dan bisa memakan waktu berhari-hari untuk pengkajian agama.

Zaman dahulunya, belajar pengajian Indang tersebut biasanya didalami di surau. Namun, saat ini belajar dan berlatih indang sudah bisa melalui fasilitas umum, seperti memanfaatkan sekolah dan juga pesantren.

Saat ini, Indang Tuo dipersiapkan untuk regenerasi, sesuai permintaan masyarakat bahwa seni tradisi Indang Tuo sempat vakum puluhan tahun. Meskipun pernah vakum puluhan tahun, tetapi para senimannya masih banyak yang pandai memainkan kesenian tersebut.

Diakuinya, bahwa para pemain Indang Tuo tersebut banyak dari orang berusia tua. Sebab, Indang Tuo telah lama vakum dan baru kembali disemarakan, serta generasi muda masih banyak yang belum menguasai.

“Makanya, para pemain Indang Tuo tersebut dimainkan oleh orang tua,” katanya.

Ada sebanyak 11 orang pemain Indang Tuo dan satu orang berzanji, badikia atau selawatan. Untuk pemain yang memainkan Indang Tuo harus dengan bilangan ganjil.

“Asalkan para pemainnya berjumlah dengan bilangan ganjil diperbolehkan. Baik itu sembilan orang, tujuh orang pemain, lima orang pemain tidak ada masalah dan dibolehkan dalam memainkan Indang Tuo. Tapi pada umumnya Indang Tuo banyak dimainkan 11 orang pemain,”katanya. (mursyidi)