Gubernur Mahyeldi : Jangan Share Lagi Foto-foto Korban Gunung Marapi, Kita Jaga Hati Keluarga Pendaki

Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah, mendengarkan penjelasan dari Kepala BPBD Sumbar, Rudi Rinaldy terkait evakuasi pendaki Gunung Marapi yang masih terjebak di lokasi. Ist

 

PADANG-Hingga saat ini foto-foto para pendaki Gunung Marapi yang mengalami luka bakar akibar erupsi Gunung Marapi masih berseliweran di media sosial. Dari foto-foto itu kondisi pendaki mengalami luka bakar dengan kondisi memprihatinkan.

“Kami dari pemerintah provinsi Sumbar turut berduka cita atas kejadian yang menimpa para pendaki. Baik dari Sumbar sendiri maupun dari luar Sumbar,” terang Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah, saat meninjau evakuasi pendaki Gunung Marapi, di Posko Erepusi Batu Palano, Kabupaten Agam, Senin malam (4/12). Senin malam (4/12).

Disebutkannya, foto-foto para pendaki dengan kondisi yang miris itu akan menambah luka hati keluarga dan sanak saudara mereka. Untuk itu Mahyeldi mengimbau masyarakat tidak lagi menshare foto-foto pendaki dengan kondisi kritis.

“Jika dapat kiriman foto-foto pendaki yang kena luka bakar, cukup disimpan saja.Atau hapus saja. Jangan kirim kembali ke grup-grup atau media sosial lainnya. Kasihan pendaki itu dan keluarganya,” terang Mahyeldi.

Di di Posko Erepusi Batu Palano, terlihat Tim SAR Gabungan, yang terdiri dari Basarnas, BPPBD, TNI, Polri, Tagana, masyarakat dan lainnya saling berkoordinasi. Melakukan evakuasi dan penyelamatan korban letugas Gunung Marapi yang terjadi Minggu siang jelang sore (3/12).

“Saat mendapat informasi adanya pendaki saat Gunung Marapi meletus, kami langsung perintahkan semua OPD terkait untuk turun tangan. Semua pendaki harus diselamatkan, tentunya dengan koordinasi yang baik satu sama lain. Guna menghindari hal-hal yangtak terduga,” terang Mahyeldi.

Mahyeldi, telah memerintahkan seluruh pihak terkait untuk bekerja maksimal dalam melakukan evakuasi terhadap seluruh korban dan telah menyiapkan Rumah Sakit Achmad Muchtar (RSAM) Bukittinggi sebagai sarana pelayanan medis utama bagi para korban serta juga sebagai sarana istirahat bagi para keluarga korban.

“Kita telah berkomunikasi dengan dengan seluruh pihak terkait seperti BPBD, Basarnas, dan TNI, Polri, Dinas Kesehatan, serta Relawan agar bekerja maksimal dan dapat mengevakuasi seluruh korban sesegera mungkin,” ungkap Gubernur Mahyeldi.

Berdasarkan data dari Kalaksa BPBD Sumbar, total pendaki saat kejadian kemarin ada sebanyak 54 orang, dari jumlah tersebut sebanyak 28 orang telah berhasil dievakuasi dengan keterangan 11 orang dalam kondisi meninggal dunia dan 17 orang lainnya selamat. Sehingga sampai saat ini masih ada 26 orang yang statusnya belum diketahui atau masih dalam pencarian.

Perawatan di RSAM

Sementara, dalam kesempatan itu Gubernur mengatakan seluruh korban yang berhasil dievakuasi akan langsung dibawa ke RSAM Bukittinggi untuk selanjutnya diberikan penanganan medis.