PARIAMAN -Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Syech Burhanuddin Pariaman merupakan salah satu perguruan tinggi tertua di Kota Pariaman. STIT berada di Desa Kampung Baru, Kecamatan Pariaman Tengah atau persisnya di Islamic Center Pariaman.
Wakil Ketua II STIT Syech Burhanuddin, DR. Roni Paslah melakukan audensi dengan Walikota Pariaman Genius Umar di ruang kerja Walikota, Kamis (11/8).
Dalam audensi tersebut banyak hal yang di kemukakan, baik oleh Wakil Ketua II STIT Syech Burhanuddin Pariaman, Roni Paslah didampingi Ketua Prodi PAI, Saparia Fitriani maupun dari Walikota Genius Umar.
Namun salah satu yang perlu menjadi pertimbangan oleh pihak yayasan dan pimpinan STIT Syech Burhanuddin Pariaman, kata Genius Umar, bagaimana menjadikan STIT sebuah Universitas Islam Negeri (UIN). Genius melihat di usianya yang sudah cukup tua dibandingkan perguruan tinggi yang ada di Kota Pariaman, STIT Syech Burhanuddin sudah memikirkan hal tersebut.
Disamping itu, walikota juga minta kepada yayasan dan pimpinan STIT untuk dapat mendudukan status kampus STIT Syech Burhanuddin Pariaman ini. Karena kampus yang ditempati sekarang tanahnya milik Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman dan statusnya masih hak pakai.
“Kita mau kampus ini jadi kampus negeri dengan berbagai gedung yang memadai dan representatif, tentu hal ini harus kita selesaikan dulu status tanahnya ,” harap Genius.
Terkait status kampus, ia akan menindak lanjuti segera dan memintanya ke Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman, karena sesuai dengan undang-undang bahwa tanah yang berada di wilayah Kota Pariaman maka akan menjadi milik Kota Pariaman .
Sementara itu, Wakil Ketua II STIT SB mengapresiasi keinginan dan permintaan walikota, karena ini juga menjadi harapan pihak sekolah tinggi.
Disebutkannya dari pembicaraan dengan walikota, ia akan berupaya status tanah masih pakai oleh STIT diupayakan menjadi milik Pemko Pariaman, karena ada aturan yang menentukan terkait aset Pemkab Padang Pariaman di Kota Pariaman.
Terkait saran dari Walikota, bagaimana STIT dikembangkan menjadi UIN, nanti akan disampaikan kepada pihak Yayasan dan Pimpinan STIT Syech Burhanuddin Pariaman.
“Bagaimana mekanismenya nanti berdasarkan kesepakatan pihak yayasan, kampus maupun Pemko Pariaman”, tuturnya. ( agus)
