Gema “War On Drugs” di Semen Padang, Sumbar Masuk Zona Merah Peredaran Narkoba

PADANG – Staf Ahli Gubernur Bidang Pembangunan Kemasyarakatan dan Sumber Daya Provinsi Sumbar Erinaldi mengatakan sejak 2019 kasus narkoba di Sumbar sudah masuk zona merah.

Hal itu dikatakan saat acara Gema “War On Drugs” yang dipusatkan di Gedung Serba Guna (GSG) PT Semen Padang, Selasa pagi (7/3).

Kegiatan Gema “War On Drugs” yang turut dihadiri Dirut PT Semen Padang Asri Mukhtar Dt Tuamangguang Basa, Korem 032/Wirabraja, Polda Sumbar, Pemprov Sumbar dan Kejati Sumbar.

Padahal sebelumnya, kata Erinaldi, Sumbar merupakan zona hijau. Hal ini semakin diperparah oleh makin banyaknya pengangguran, sehingga sindikat Narkoba sangat gampang merekrut pengedar narkotika.

Dia tak menampik bahwa masuknya Sumbar sebagai zona merah untuk kasus narkoba disebabkan oleh tingginya angka pengangguran, ditambah lagi sulitnya lapangan kerja.

Namun begitu dia menyatakan bahwa tingginya angka pengangguran, disebabkan rendahnya tingkat pendidikan. Untuk itu, dia pun berharap kepada generasi sekarang ini, khususnya yang masih duduk di bangku SMP dan SMA, agar dapat meningkatkan kualitas pendidikannya.

“Penduduk di Sumbar ini hampir 80 persen pendidikannya maksimal tamatan SMA. Makanya, kualitas pendidikan harus ditingkatkan, supaya bisa mengurangi persaingan dan bisa menambah lapangan kerja. Karena, persoalan utama pelaku peredaran narkoba adalah karena ekonomi, karena tidak ada kerja yang menjanjikan,” katanya.

Kegiatan Gema “War On Drugs” diawali dengan menyanyikan Mars BNN RI “Anti Narkotika” dengan Peserta Terbanyak sebagai bentuk Perang Melawan Narkotika,” itu dipusatkan di BNDCC, Nusa Dua, Bali dan digelar secara serentak di 34 BNNP di Indonesia dengan jumlah peserta sekitar 3,6 juta.

Kegiatan tersebut, juga berhasil memecahkan rekor MURI untuk bernyanyi bersama terbanyak secara hybrid.

Di Sumbar, kegiatan Gema “War On Drugs” atau perang melawan narkoba itu didukung oleh PT Semen Padang dan diikuti sekitar 700 oleh peserta yang terdiri dari unsur TNI/Polri, ninik mamak, Ketua LPM, Karang Taruna, sejumlah organisasi anti narkoba, serta ratusan pelajar SMA/SMK dan mahasiswa. (*)