Erick Thohir Resmikan Pusat Kuliner Station Lambung Bukittinggi

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, meresmikan Food Street (Pusat Kuliner) Station Lambung Bukittinggi pada Rabu (6/3).

Bukittinggi – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, meresmikan Food Street (Pusat Kuliner) Station Lambung Bukittinggi pada Rabu (6/3).

Peresmian Pusat Kuliner yang disebut sebagai yang terbaik dan terbesar di Sumatera Barat itu ditandai dengan pemotongan pita dan penandatanganan prasasti oleh Menteri BUMN, Erick Thohir.

Penandatanganan prasasti itu disaksikan anggota DPRD RI, Andre Rosiade, bersama Walikota Bukittinggi, H. Erman Safar, dan beberapa anggota Forkopimda Bukittinggi.

Erick Thohir, memberikan apresiasi kepada Walikota Bukittinggi atas transformasi lahan stasiun milik PT KAI menjadi Pusat Kuliner.

Ia menyatakan stasiun kereta api milik PT KAI dulunya merupakan lahan kosong. Walikota Erman Safar dan Andre Rosiade, pada sekitar tahun 2022 mengajukan rencana pembangunan Pusat Kuliner di lahan eks stasiun kereta api tersebut ke kantornya.

Walikota menyampaikan banyak pedagang kuliner kaki lima di Bukittinggi yang tidak memiliki tempat yang layak untuk berjualan, sehingga harus berdagang di pinggir jalan. Untuk memberi tempat yang lebih baik bagi para pedagang dan meningkatkan standar mereka, walikota berencana membangun Pusat Kuliner di lahan eks stasiun Kereta Api Bukittinggi.

Pihak Kementerian BUMN memberikan apresiasi langsung atas rencana tersebut karena dianggap penting dalam meningkatkan standar pedagang yang sebelumnya berdagang di pinggir jalan agar dapat berjualan di lokasi tetap.

Dengan kolaborasi antara BUMN dan Pemko Bukittinggi, lahan seluas 20.000 meter yang sebelumnya kosong telah berubah menjadi Pusat Kuliner.

Menteri yakin adanya Pusat Kuliner ini akan memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat di Sumatera Barat, khususnya di Bukittinggi.

Sebagai dukungan terhadap program Pemko Bukittinggi, Menteri BUMN menyetujui kontrak sewa lahan PT KAI yang awalnya selama 5 tahun menjadi 10 tahun.

Erman Safar, yakin pusat kuliner yang dikelola secara profesional akan memberikan peningkatan ekonomi bagi para pedagang. Selain itu, pendapatan daerah dari setiap transaksi makanan yang dibebankan kepada pengunjung juga akan menjadi tambahan pemasukan baru bagi daerah.

Dengan adanya Pusat Kuliner ini, Bukittinggi telah meningkatkan nilai jual kotanya dan menjadi salah satu destinasi wajib dikunjungi di Sumatera Barat. Bukittinggi adalah satu-satunya kota yang menawarkan Pusat Kuliner dengan cita rasa makanan Minang yang lebih baik daripada kota-kota lain di Sumatera Barat. (gindo)