Padang  

Enam Lulusan BLK Padang Berangkat ke Jepang

PADANG – Sebanyak 12 Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Sumatera Barat diberangkatkan ke Jepang. Mereka semua dinyatakan Lulus program Government to Government (G to G) Jepang BP2MI Batch XIV untuk keberangkatan 2021.

Enam orang di antaranya alumni Jurusan Bahasa Jepang yang telah melewati proses Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) di Balai Latihan Kerja (BLK) Padang selama tiga bulan.

Selanjutnya akan disusul keberangkatan di 2022 yang merupakan Lulusan dari Peserta PBK BLK Padang dengan Instruktur yang Kompeten di Bidang Bahasa Jepang, Sensei Lidza Megarina.

Kedua belas orang tersebut akan bekerja di beberapa daerah di Jepang sebagai careworker.

Program G to G Jepang BP2MI adalah program kerjasama pemerintah Indonesia dan pemerintah Jepang terkait pengiriman pekerja migran Indonesia untuk bekerja di Jepang.

Sebanyak 10 orang PMI Program G to G Jepang yang lulus hadir langsung sedangkan 2 lainnya tidak bisa hadir (1 orang sedang berada di Jakarta, 1 orang sedang sakit , dimana para Calon PMI ini merupakan para lulusan Tenaga Perawat yang berasal dari berbagai Kabupaten atau Kota.

“Ini adalah pengiriman PMI pertama dari Sumbar ke Jepang sejak pandemi melanda.

Mudah-mudahan ke depan akan semakin banyak tenaga kerja terdidik kita yang bisa mendapatkan kesempatan serupa,” kata Gubernur Sumbar Mahyeldi didampingi Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sumbar, Nasrizal , Direktur Bina Instruktur dan Tenaga Pelatihan Kementerian Ketenagakerjaan RI yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala BLK Padang, Syamsi Hari, Sabtu (14/8/2021).

Dalam Sambutanya Gubernur Sumbar, mengatakan pihaknya akan mensingkronkan PMI dengan Minang Diaspora atau perantau Minang yang ada di negara tujuan agar mereka tetap merasa ada yang mengayomi sesama orang dari kampung. Meskipun, di negara tujuan ada lembaga yang akan memberikan perlindungan.

Ia menyebut penghasilan masing-masing PMI yang dikirimkan itu di Jepang sekitar sebulan Rp20 juta per orang. Jika yang berangkat 10 orang maka akan menyumbang Rp200 juta per bulan atau setara Rp2,4 miliar setahun sehingga membantu devisa negara.(arief)