Ekosistem Digital BPJS Kesehatan Jadi Best Practice Jaminan Sosial Dunia: Bukti Inovasi Teknologi untuk Layanan Terbaik

NUSA DUA-Pada Konferensi Internasional ICT 2024 yang diselenggarakan di Nusa Dua, Bali, BPJS Kesehatan menunjukkan komitmennya dalam memanfaatkan teknologi untuk memberikan layanan terbaik bagi peserta JKN.

Ekosistem digital yang dibangun BPJS Kesehatan menjadi salah satu best practice (praktik terbaik) pengelolaan jaminan sosial dunia, menarik perhatian banyak negara untuk mempelajarinya.

Lebih dari 300 partisipan dari 71 negara hadir dalam konferensi ini, menunjukkan tingginya minat global terhadap terobosan BPJS Kesehatan dalam mengelola program jaminan kesehatan dengan cakupan kepesertaan terbesar di dunia.

“BPJS Kesehatan akan berbagi pengalaman dalam penerapan teknologi informasi untuk jaminan kesehatan di Indonesia,” ungkap Ghufron Mukti, Direktur Utama BPJS Kesehatan. “Sejak Program JKN diimplementasikan, kami berkomitmen untuk terus berinovasi, mengembangkan solusi-solusi terkini untuk memberikan pelayanan yang lebih mudah, cepat, dan setara kepada para peserta JKN.”

Ekosistem digital BPJS Kesehatan terhubung dengan lebih dari 23 ribu Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), 3 ribu Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL), 950 ribu kanal pembayaran, dan 15 kementerian/lembaga. Setiap hari, terdapat lebih dari 100 juta arus data atau transaksi yang terjadi dalam ekosistem ini.

“Dukungan ICT sebagai enabler, driver, dan akselerator Program JKN di Indonesia guna meningkatkan efektifitas program dan mutu layanan,” kata Ghufron. Transformasi digital menjadi kunci dalam menjalankan program JKN dengan cakupan layanan luas dan jumlah transaksi tinggi.

Mohammed Azman, President ISSA, mengapresiasi komitmen BPJS Kesehatan dalam menggunakan teknologi. “Indonesia, dalam hal ini BPJS Kesehatan, menjadi contoh dari komitmen penggunaan teknologi dan sudah merasakan manfaat yang cukup besar. Kami berharap, hari ini anggota ISSA dapat memperoleh banyak pelajaran bagaimana mengembangkan strategi dan tata kelola digital yang baik, kemampuan keamanan siber serta ketahanan digital yang kuat.”

Mahendra Siregar, Ketua OJK, menekankan pentingnya tata kelola yang baik, pengelolaan keuangan yang transparan, serta pengelolaan program yang penuh kehati-hatian dalam menjaga keberlanjutan Program JKN.

BPJS Kesehatan memamerkan berbagai inovasinya, seperti aplikasi Mobile JKN, fitur I-Care JKN, Pelayanan Administrasi melalui Whatsapp (PANDAWA), dan aplikasi pemantauan minum obat untuk penderita tuberkulosis.

Konferensi ICT 2024 menjadi bukti nyata bahwa BPJS Kesehatan terus berinovasi dan menjadi pelopor dalam penggunaan teknologi untuk memberikan layanan terbaik bagi peserta JKN. Rel