Padang  

Dua Hari Tidak Pulang, Seorang Pelajar SMA Diduga Jadi Korban Mucikari

Padang – Seorang perempuan yang masih berstatus sebagai pelajar SMA dilaporkan tidak kembali dari rumahnya sejak Senin (1/2/2021). Terakhir, ada kabar perempuan tersebut dibawa lari oleh sang pacar berinisial Y. Namun, bukannya menemukan Y, pada Rabu (3/2/2021), keluarga korban mendapati perempuan tersebut berada di dalam kamar hotel sendirian dan mengaku bersama dengan lelaki lain pada malam hari sebelumnya.

Informasi yang dihimpun, kejadian itu berawal saat korban pamit kepada orangtuanya untuk pergi bersama pacar berinisial Y dan berada di dalam satu hotel di kawasan Jalan Diponegoro, Padang. Bahkan diakui korban jika saat itu juga bersama dengan rekan dari pacarnya. Dia pun berjanji akan pulang pada Selasa (2/2/2021) sore.

Tapi, hingga Rabu pagi, korban tak kunjung pulang ke rumah. Pihak keluarga pun langsung melaporkan Y ke Mapolsek Koto Tangah dengan tuduhan melarikan anak di bawah umur. Selain itu, pihak keluarga juga melaporkan kepada Pemuda Pancasila (PP) Ranting Batang Kabung untuk membantu mencari keberadaan korban.

“Kita sudah menerima laporan tersebut tadi pagi,” kata Kanit Reskrim Polsek Koto Tangah, Ipda Mardianto.

Ditambahkannya, usai mendapat laporan, dia pun langsung menurunkan personel untuk melakukan pencarian terhadap korban. Tapi, pada Rabu siang, Y ternyata sudah diamankan oleh anggota Pemuda Pancasila dan mengantarkannya ke Mapolsek. “Kini Y sudah kita amankan dan tengah melakukan pemeriksaan intensif serta mencari fakta kasus ini. Kita belum bisa simpulkan kalau Y menjadikan korban sebagai pekerja seks,” tutur Kanit Reskrim.

Sementara itu, Roy Madea Oka selaku Ketua MPC PP Padang menyebut, pihaknya membantu mencari Y karena orangtua korban terlebih dahulu melapor ke pos Pemuda Pancasila Ranting Batang Kabung pada Rabu pagi. Usai menerima laporan tersebut, anggota PP bersama keluarga korban langsung menuju hotel seperti yang disebutkan korban saat pamit dengan orangtuanya sehari sebelumnya.

“Saat anggota kami sampai di lokasi, ternyata benar ditemukan korban berada dalam kamar hotel sendirian. Lebih parahnya lagi, korban mengaku usai ditemani tidur oleh lelaki yang bukan pacarnya pada Selasa malam,” tutur Roy.

Ketika ditanyai oleh keluarga dan anggota PP di hotel tersebut, korban bercerita jika dirinya usai digagahi oleh lelaki yang tidak dia kenal. Naik pitam, keluarga dan anggota PP pun mencoba mencari tahu melalui handphone milik korban. Ternyata, handphone tersebut berada di tangan Y. Curiga Y juga berada di lokasi yang sama, pihak keluarga dan anggota PP mencoba menanyakan kepada pihak hotel.

“Setelah kita mencari tahu kepada pihak hotel, ternyata benar kalau Y ini menginap di tempat yang sama tapi lain kamar. Dia berada di lantai 2 hotel tersebut. Kami pun langsung mengamankan Y di kamar tersebut,” tutur Roy.

Usai mengamankan lelaki tersebut, pihak keluarga dan anggota PP pun langsung memeriksa HP korban yang dipegang Y. Mereka mendapati sebuah percakapan pesan yang berisi transaksi untuk menjual korban. Selain itu, juga ditemukan percakapan lain yang berisi transaksi dengan pria lain yang menawarkan dua korban lainnya. “Ada pesan percakapan yang mengarah kesana saat kita memeriksa handphone korban,” sebut Roy.

Pihak keluarga yang tidak terima dengan kejadian tersebut melanjutkan kasus ini kepada pihak kepolisian. Karena posisi rumahnya berada di kawasan Koto Tangah, akhirnya Y dibawa ke Polsek Koto Tangah. “Kami mengganggap Y bekerja sebagai muncikari. Kami juga berencana akan melanjutkan kasus ini ke PPA, karena sudah sangat marak di kota Padang,” jelas Roy. (406)