Opini  

Digitalisasi Program dan Informasi Bentuk Transformasi Pelayanan Publik BKKBN yang Berkualitas

 

Oleh : Asrizul Syafril

Mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi Universitas Andalas

Struktur penduduk Indonesia saat ini didominasi oleh generasi milenial yang lahir antara tahun 1981 hingga tahun 1996 dalam kisaran umur 25 sampai 40 tahun dan generasi Z yang lahir antara tahun 1997 hingga tahun 2012. Hasil sensus penduduk tahun 2020 melaporkan penduduk Indonesia berjumlah 270,2 juta jiwa, dan sebanyak 27% nya merupakan generasi Z, kemudian 25% penduduk adalah generasi Milenial. Artinya, lebih dari setengah penduduk di Indonesia ini adalah generasi Milenial dan Generasi Z dalam usia yang masih relatif muda.

Generasi milenial dan generasi Z pada saat ini, dalam kehidupannya sangat dekat dengan teknologi, bahkan arus informasi yang mereka dapatkan begitu cepat berkat keaktifan di media sosial dan internet. Mengutip data statistik tahun 2020, pengguna internet paling banyak di Indonesia berusia 25-34 tahun. Hal ini tentu menjadi perhatian khusus bagi pelayanan publik yang sasarannya adalah masyarakat langsung, apalagi sekarang ini penduduk Indonesia didominasi generasi muda, generasi Z dan Milenial.

Pelayanan publik pada era sekarang ini dituntut menyediakan informasi yang terbuka dan cepat. Menyesuaikan dengan komposisi penduduk Indonesia pada saat ini, penyedia layanan publik juga harus bertransformasi memberikan pelayanan dalam bentuk digitalisasi program dan informasi kepada publik. Begitu juga dengan BKKBN yang bertanggung jawab terhadap program pembangunan keluarga, Kependudukan,dan keluarga berencana. BKKBN juga dituntut untuk melakukan digitalisasi program dan informasi kepada publik, harapannya masyarakat menjadi mudah mendapatkan pelayanan Publik BKKBN.

BKKBN memiliki program yang menyasar semua lapisan penduduk, mulai dari balita hingga lansia. Salah satu pelayanan publik BKKBN yang sudah bertransformasi dalam bentuk digital adalah Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera (PPKS) yang sudah tersedia dalam bentuk aplikasi android dan bisa di download di playstore. Aplikasi ini menyediakan informasi terkait pelayanan data dan informasi kependudukan, pelayanan konseling keluarga, dan juga menyediakan lokasi PPKS terdekat jika masyarakat ingin mendapatkan pelayanan langsung di gedung PPKS.

Untuk menyediakan layanan kepada keluarga yang mempunyai balita, BKKBN juga memiliki Kartu Kembang Anak (KKA) digital yang juga tersedia dalam platform android. Kartu KKA digital ini akan memudahkan keluarga-keluarga muda memantau tumbuh kembang balitanya sesuai dengan milestone yang ada di KKA. Jika ditemukan masalah tumbuh kembang, orang tua pengguna KKA digital dapat langsung mengetahui saran-saran stimulus apa yang harus dilakukan kepada anak. Sehingga anak diharapkan tumbuh dan berkembang dengan optimal selaras dengan tujuan menciptakan generasi emas Indonesia yang maju dan unggul pada tahun 2045.

Pelayanan informasi kepada remaja juga sudah dikemas BKKBN dalam bentuk aplikasi Generasi berencana(Genre) dan pada tahun 2021 berkolaborasi dengan solve education menyediakan materi-materi genre melalui permainan edukasi seluler di platform android. Melalui permainan edukasi ini, para remaja mendapatkan informasi dan materi yang berguna untuk perencanaan kehidupannya, diantaranya materi seksualitas dan kesehatan reproduksi.

Keluarga yang mempunyai lansia pada saat sekarang ini bisa mendapatkan informasi terkait kesehatan lansia dan permasalahannya, serta bagaimana melakukan pendampingan yang baik kepada lansia. Tidak hanya itu, lansia itu sendiri juga bisa mengakses informasi tersebut melalui aplikasi Golantang yang merupakan akronim dari go lansia tangguh. Banyak informasi yang disampaikan BKKBN dalam aplikasi Golantang ini, yang bertujuan untuk menciptakan lansia tangguh dan berkualitas. Aplikasi Golantang masuk menjadi salah satu Finalis Top 99 Inovasi Pelayanan Publik pada ajang Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) Tahun 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB). Mengutip dari laman bkkbn.go.id, jumlah pengguna golantang android pada saat ini sudah mencapai 1000 user, artinya sudah 1000 orang yang merasakan manfaat dari pelayanan yang diberikan BKKBN melalui aplikasi Golantang.

Yang tidak kalah menarik, pada tahun 2021 ini BKKBN telah meluncurkan aplikasi Elektronik siap nikah dan hamil (Elsimil) yang akan dimanfaatkan oleh calon pengantin sebagai alat pemantau kesehatan dan untuk mendapatkan edukasi seputar kesiapan menikah dan hamil. Selain itu, aplikasi elsimil juga membantu untuk mendeteksi resiko melahirkan bayi stunting bagi calon pengantin. Jika ditemukan faktor risiko stunting, maka tim pendamping dari BKKBN dan instansi terkait akan melakukan pendampingan kepada catin dan keluarga. Sesuai dengan amanat Peraturan Presiden nomor 72 tahun 2021, BKKBN diamanahkan sebagai koordinator percepatan penurunan stunting di Indonesia. Melalui aplikasi Elsimil BKKBN memberikan pelayanan publik berbentuk digital yang langsung bisa dimanfaatkan oleh calon pengantin.

Digitalisasi program dan informasi yang telah dilakukan BKKBN tentu sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat pada saat ini. Masyarakat bisa mengakses dan mendapatkan informasi yang dibutuhkan dari BKKBN tidak lagi dibatasi oleh ruang dan waktu, masyarakat diberikan keleluasaan dan keterbukaan untuk mendapatkan informasi melalui aplikasi digital yang sudah disediakan. Pelayanan berbasis digital ini seyogyanya harus dilakukan, mengingat populasi penduduk Indonesia saat ini dan penerima manfaat dari pelayanan didominasi oleh penduduk berusia muda yang sudah sangat melek digital. Sebagai masyarakat yang menerima manfaat, tentu berharap BKKBN terus berinovasi memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat Indonesia. (***)