Opini  

Digitalisasi dan Manajemen Mutu Pendidikan Melalui Sekolah Penggerak

Oleh : Hidayatul Fitri

Mahasiswa Pascasarjana Manajemen Pendidikan Islam IAIN Batusangkar

Kodrat umat manusia kini dan kemudian ditentukan oleh penguasaannya atas ilmu dan pengetahuan. Semua, pribadi dan bangsa-bangsa akan tumbang tanpa itu. Melawan pada yang berilmu dan pengetahuan adalah menyerahkan diri pada maut dan kehinaan’. (Pramoedya Ananta Toer, Bumi Manusia).

Umat manusia terlahir dengan hasrat besar penaklukan dan pencarian jawaban atas setiap ketidakpastian. Hasrat yang melahirkan pertanyaan, kemudian tindakan penggerak sejarah pencapaian manusia. Tindakan yang melahirkan penemuan-penemuan teknologi sebagai alat untuk mencapai yang diinginkan. Dalam sejarah kehidupan manusia, teknologi yang dipergunakan terus berkembang semakin cepat. Mulai penemuan cara dan alat bercocok tanam atau berburu sampai kecerdasan buatan dengan kemampuan yang tak pernah terbayangkan sebelumnya. Pencarian jawaban dan penaklukan atas hal yang tak dipahami sebelumnya selalu menjadi bagian dari kehidupan manusia.

Keterpurukan karena perang, bencana alam, atau pandemi terbukti tidak lantas menyurutkan hasrat penaklukan manusia atas dunianya. Selalu saja, manusia mengupayakan cara terbaik untuk mengatasi tantangan yang dihadapinya. Mesin-mesin manufaktur telah lama menggantikan beberapa pekerjaan yang sebelumnya harus dikerjakan tenaga fisik manusia. Selanjutnya, kemajuan teknologi internet memungkinkan banyak pekerjaan dilakukan dengan aktivitas dan mobilitas fisik yang lebih efektif. Pasca abad industri, informasi dan data menjadi kekuatan baru yang dianggap lebih penting jika dibandingkan dengan faktor tenaga kerja dan proses manufaktur dalam skema ekonomi berbasis pengetahuan. Transformasi digital menjadi faktor determinan dalam banyak ranah kehidupan manusia. Termasuk dalam ranah pendidikan.

Transformasi pendidikan

Di ranah pendidikan, diskursus pentingnya digitalisasi pendidikan setidaknya semakin menguat sejak satu dasawarsa lalu, saat gagasan Revolusi Industri 4.0 mulai digulirkan. Gagasan Revolusi Industri 4.0 yang menekankan pada teknologi otomatisasi dan siber menuntut berbagai penyesuaian dan perubahan respons dalam pendidikan. Proses pembelajaran dituntut mampu memenuhi kebutuhan masa depan yang berubah cepat rentan, tak pasti, rumit, dan membingungkan. Pemahaman dan penguasaan atas teknologi digital menjadi salah satu keniscayaan tak terelakkan.

Dalam konteks pendidikan, digitalisasi–atau juga sering disebut sebagai transformasi digital–dapat dimaknai sebagai kemampuan untuk mengubah berbagai aspek dan proses pendidikan ke dalam berbagai varian digital. Proses digitalisasi akan berdampak pada berbagai proses dalam pendidikan, terutama perubahan dalam organisasi dan kepemimpinan transformatif (Bejinaru: 2019). Digitalisasi dipercaya sebagai salah satu jawaban yang tak terelakkan dan diperlukan untuk menjawab tantangan pendidikan di masa depan.

Intervensi digitalisasi sekolah merupakan penggunaan berbagai platform digital yang mengurangi kompleksitas dan meningkatkan efisiensi. Digitalisasi terus berkembang hampir di seluruh bidang, termasuk dunia pendidikan. Pemerintah berupaya mempercepat digitalisasi di dunia pendidikan sehingga proses belajar mengajar bisa lebih dinamis serta efisien yang diikuti dengan pengembangan program lain. Salah satu langkah yang diterapkan untuk mendorong kualitas pendidikan dan kapasitas SDM, adalah melalui program sekolah penggerak (PSP). Sekolah Penggerak adalah katalis untuk mewujudkan visi pendidikan Indonesia yang berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik untuk mencapai Profil Pelajar Pancasila. Program ini akan mengakselerasi sekolah negeri/swasta di seluruh kondisi sekolah bergerak 1-2 tingkat lebih maju. Ada lima langkah intervensi holistik yang diterapkan pada Program Sekolah Penggerak.

Kelima intervensi tersebut adalah pendampingan yang konsultatif dan asimetris, penguatan SDM sekolah, pembelajaran dengan paradigma baru, perencanaan dengan berbasis data dan digitalisasi sekolah. Intervensi digitalisasi sekolah merupakan penggunaan berbagai platform digital yang mengurangi kompleksitas, meningkatkan efisiensi, menambah inspirasi, dan pendekatan yang disesuaikan.

Platform yang digunakan yang di antaranya, platform profil dan pengembangan guru sebagai alat bantu guru dalam meningkatkan kompetensi melalui pembelajaran berbasis microlearning dan habituasi. Kemudian, platform pembelajaran yang juga diperuntukan sebagai alat bantu dalam menjalankan pembelajaran dengan diferensiasi dan paradigma baru.

Selanjutnya ada platform sumber daya sekolah, untuk meningkatkan fleksibilitas, transparansi dan akuntabilitas manajemen sumber daya sekolah. Terakhir, dashboard raport pendidikan yang akan memotret kondisi mutu pendidikan secara akurat dan otomatis, dirujuk untuk evaluasi dan perencanaan. Masyarakat bisa mengetahui informasi lengkap mengenai digitalisasi sekolah dan program sekolah penggerak dengan mengakses linkhttps://sekolah.penggerak.kemdikbud.go.id/programsekolahpenggerak/faq/.

Pandemi juga telah mempercepat adaptasi teknologi digital karena sebagian besar pembelajaran dilakukan secara jarak jauh, sehingga guru serta murid terdorong untuk menggunakan perangkat teknologi pada proses belajar mengajar. Dengan kondisi ini, diharapkan digitalisasi sekolah dapat segera terwujud sehingga mempermudah akses pada materi belajar yang lebih variatif yang bisa membuat pembelajaran lebih menarik dan lebih dinamis.

“Kita harus bisa mengubah tantangan ini menjadi kesempatan, murid dan guru bisa belajar dari sumber manapun. Digitalisasi sekolah menjadi salah satu program terpenting baik penyediaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), maupun pembuatan platform digital gratis untuk guru dan siswa,” ujar Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim dikutip dari laman Kemdikbud.go.id, Senin (20/9). Dalam jangka pendek, Kemendikbud Ristek menargetkan dapat mengubah sekolah-sekolah menjadi lebih gesit dalam merespons perubahan yang diakselerasi pandemi. “Pekerjaan rumah besar kita adalah menciptakan suatu proses pembelajaran yang inovatif,” kata Menteri Nadiem. (***)