Camat Simona Dinilai Tim Provinsi

Limapuluh Kota – Tim penilaian kompetensi camat tingkat Sumatera Barat, mengunjungi Kecamatan Situjuah Limo Nagari (Simona), Kabupaten Limapuluh Kota, untuk penilaian tahap II terhadap camat daerah itu, Rahmad Hidayat, Selasa, (20/9). Penilaian tahap II itu dilakukan setelah sebelumnya juga telah dilakukan seleksi tahap I pada akhir Agustus lalu, terhadap 10 camat utusan masing-masing kabupaten/kota di Sumbar, dan didapat enam nominatornya. Camat Situjuah menjadi salah satu dari enam nominator itu.

Bupati Limapuluh Kota, diwakili Asisten III A. Zuhdi Prama Putra, saat memberikan sambutannya, mengucapkan selamat kepada Camat Situjuah Limo Nagari, yang telah mewakili Kabupaten Limapuluh Kota pada kompetisi camat tingkat Sumbar. “Pemkab Limapuluh Kota berharap, partisipasi semua pihak dalam kegiatan kompetisi camat itu. Karena menjadi salah satu poin penting mengantarkan Camat Situjuah Limo Nagari menjadi terbaik di tingkat Sumbar,” ujarnya, membacakan sambutan bupati Limapuluh Kota.

Dikatakan, tahap pertama masing camat sudah mempersentasi makalah dan kinernya. Dan penilaian tahap II ini merupakan penggalian gagasan oleh tim ke wilayah kerja masing-masing camat, dengan melibatkan pemangku kepentingan serta mitra kerjanya. “Kesuksesan Camat Situjuah Limo Nagari menjadi terbaik di Sumbar, tidak terlepas dari kerjasama dan hubungan yang baik antar camat dengan aparatur kecamatan, Forkopimca, serta seluruh unsur yang ada di kecamatan,” katanya.

Menurutnya, peran camat sebagai motivator, inovator, inisiator dan fasilitator, telah berjalan dengan baik. Sehingga banyak prestasi, inovasi dari nagari-nagari, kelompok-kelompok masyarakat, bahkan prestasi personal dari Kecamatan Situjuah Limo Nagari.

Lebih lanjut disampaikan mantan Kadis DPMN/D Kabupaten Limapuluh Kota itu, peran camat sebagai koordinator telah menciptakan sistem kerja bersama pemerintah nagari dan bamus nagari, terutama masalah keuangan nagari. Selain itu, juga mempermudah masyarakat mengurus dokumen kependudukan, serta inovasi-inovasi lainnya. “Harapan kami, ke depannya kerjasama ini dapat dipertahankan. Keberhasilan pemimpin mustahil tanpa adanya sokongan dari orang-orang disekelilingnya,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua tim penilai kompetensi camat tingkat Sumbar Andri Yulika, pada kesempatan itu, mengatakan, setiap tahun Pemprov Sumbar melaksanakan kompetisi camat. Kompetisi tersebut telah dimulai secara berjenjang, dari tingkat kabupaten/kota sampai ke provinsi.

“Kompetisi ini bukan untuk gagah-gagahan atau bukan sekadar mencari penghargaan, akan tetapi untuk meningkatkan kompetensi camat. Tentunya yang dikirim oleh kabupaten/kota adalah yang terbaik. Tidak bisa dengan ditunjuk saja, melain juga harus dilakukan kompetisi dari tingkat bawah,” ucapnya.

Menurutnya, penilaian II ini dimana tim akan membuktikan apa yang telah dipersentasikan pada penilaian tahap I kemarin. Pihaknya juga akan melihat apa yang disampaikan masyarakat, sesuai dengan apa yang dilakukan camat selama ini. Bukan dipaparkan yang baik-baik saja. “Mohon dukungan semua pihak, agar memberikan informasi terkait hal-hal yang akan ditanyakan oleh tim penilai,” tambahnya.

Selain itu, ditambahkan, peran camat cukuplah komplek. Karena camat mempresentasikan tugas-tugas pemerintah di kecamatan, membina pemerintah nagari, hingga tugas-tugas lain yang didelegasikan kepala daerah. “Menyikapi strategisnya jabatan camat ini, kita berharap camat-camat yang ada di Sumbar perlu orang pilihan. Walau pembinaan camat ada di bupati/wako, namun pemprov punya kepentingan disini. Jika camat dapat menjalan tugas dengan baik, tentu nanti akan berimbas ke provinsi,” tukuknya. 207