Agam  

Anak 7 Tahun Menderita Thalassemia, Butuh Biaya Pengobatan

AGAM – Zikri Alhakim (7) warga Lubuk Basung, Kabupaten Agam, Sumatera Barat harus mengalami nasib tak biasa dibanding anak seusianya, karena di usianya yang baru tujuh tahun, ia harus berjuang melawan penyakit langka, Thalassemia Beta Mayor.

Orang tua Zikri, Upik Ramlah di Lubuk Basung, Jumat, mengatakan anaknya satu kali dalam sebulan harus melakukan transfusi darah dan menjalani pengobatan di dua rumah sakit berbeda.

Kendati biaya pengobatan ditanggung BPJS, perjuangan Zikri mesti dihadapkan dengan himpitan ekonomi orang tua yang hanya bertumpu pada menjual kacang goreng.

“Penyakit langka yang menjangkiti Zikri sudah terdeteksi sejak usianya baru 6 bulan. Awalnya, Zikri mengalami demam panas dan batuk,” katanya.

Ia melakukan upaya pengobatan dengan membawanya ke Puskesmas dan obat alternatif ke kampung, namun kondisi Zikri tak kunjung sembuh.

“Kondisi ini dialami Zikri hampir 3 bulan lamanya, demamnya tak turun-turun. Kalau malam rewel, tidak bisa tidur kecuali digendong dan tidak mau makan,” katanya.

Di usia 9 bulan, Upik memutuskan melanjutkan pengobatan Zikri ke RSUD Lubuk Basung. Oleh dokter, Zikri mendapatkan diagnosa awal menderita anemia dan infeksi paru. Zikri dirawat selama satu minggu di RSUD.

“Saat dirawat pertama ini, kami belum memiliki BPJS, karena saya masih tercatat sebagai warga Serang dan belum mengurus surat pindah ke kampung. Jadi, biayanya lumayan saat itu karena mendaftar sebagai pasien umum,” katanya.

Ia menambahkan, perawatan di RSUD Lubuk Basung tak membuahkan hasil, kondisi Zikri makin memburuk. Wajahnya pucat, demam tak kunjung turun. Makanan yang mau dikonsumsi hanya ASI.

Pada Desember 2016, Zikri kembali dilarikan ke Puskesmas. Setelah diperiksa di laboratorium diketahui kadar HB Zikri di angka 4 gr/dL. Dengan kondisi ini Zikri terpaksa harus kembali dirujuk ke rumah sakit.

“Setelah di RSUD diketahui HB Zikri makin turun jadi 3 gr/dL dan harus dirujuk ke RSUP M Djamil. Saya hanya bisa nangis, pasrah, percaya dan tidak percaya anak saya harus dirujuk,” katanya.

Sesampai di RSUP M Djamil, HB Zikri kian turun jadi 2 gr/dL. Dokter memutuskan memeriksa sumsum di tulang lutut Zikri. Pemeriksaan sumsum ini dilakukan sebanyak dua kali yang memakan biaya hampir Rp1 juta.