Agar Industri Digital tak Terpenggal

Gusnaldi Saman.(*)

Oleh: Gusnaldi Saman

Wartawan www.topsatu.com

“Industrialisasi ke depan harus menjawab kebutuhan lifestyle baru, yang sustainable, smart, and functional. Konsumen-konsumen kita semakin pandai, semakin smart, maunya affordable dan canggih. Dengan demikian, juga model-model bisnis akan berubah, permintaan tenaga kerja berubah dan demikian juga cara pembiayaan juga berubah,” ujarMenteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, dikutip dariindonesiadevelopmentforum.com, saat acara puncak Indonesia Development Forum (IDF), Senin (21/11/2022) di Bali.

Dalam kegiatan bertajuk “The 2045 Development Agenda: New Industrialization Paradigm for Indonesia’s Economic Transformation” itu, dimana Kementerian PPN/Bappenas ingin mengajak berbagai pemangku kepentingan untuk berpikir kembali, menyusun kembali strategi ke depan, dalam rangka reindustrialisasi. Yakni, menempatkan industri dalam peta Indonesia, makro Indonesia, untuk percepatan pembangunan di bumi pertiwi ini, yang berujung untuk kesejahteraan tentunya.

Dan, menempatkan ‘industri digital’ adalah ruh dari reindustrialisasi itu. Kini, berharap agar industri digital tak terpenggal berbagai persoalan, maka upaya Kementerian PPN/Bappenas meluncurkan dokumen Rencana Induk Pengembangan Industri Digital Indonesia 2023-2045, sebagai upaya untuk mendukung program transformasi digital di Tanah Air, dinilai sebuah langkah bijak.

Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, saat peluncuran agenda besar itu mengatakan, bahwa dokumen tersebut berisi strategi dan inisiasi yang ditujukan untuk mendukung transformasi digital sebagai strategi penggerak transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di Indonesia. Misalnya, perlunya meningkatkan kapasitas sisi pasokan industri digital di dalam negeri, dengan menyiapkan sistem pendukung pengembangan industri digital. Lalu, menguatkan inovasi serta research, design dan development (RD&D), meningkatkan tingkat komponen dalam negeri, dan memberdayakan rantai nilai digital nasional (digital valkue chain).

Kemudian, mengembangkan permintaan industri digital di dalam negeri, dengan memperluas produk dan atau layanan digital di sektor prioritas (publik dan komersil). Yang tak kalah penting, memberikan kemudahan akses layanan internet untuk segmen tertentu, dan memberikan kemudahan akses atas produk dan perangkat digital untuk segmen tertentu.

Berikutnya, sebut Suharso Manoarfa, meningkatkan kapasitas faktor pemampu (enabler) industri digital di dalam negeri, dengan menyusun regulasi dan kebijakan pengembangan industri digital. Meningkatkan kapasitas talenta digital, dan merancang skema pendanaan yang kreatif dan berkelanjutan.

Langkah lain adalah, mengintegrasikan penerapan digitalisasi secara efektif dan efisien, dengan membangun super platform nasional, dan menugaskan BUMN sebagai operating arm dan lokomotif industri digital dalam negeri. Dengan berbagai strategi dan inisiasi ini, diharapkan dapat mengintegrasikan antara pemasok (supplier), permintaan (demand) dan pemampu (enabler) yang ada dalam industri digital di Tanah Air.

Kata Soeharso, pengembangan industri digital di Tanah Air akan melewati beberapa fase tahapan yang meliputi; konsolidasi dan industri digital Indonesia, penguatan basis dan akselerasi industri digital, hingga penguatan kontribusi industri digital dalam pertumbuhan ekonomi. Kemudian, fase berikutnya, yakni peningkatan daya saing industri digital, dan penguasaan pasar dalam negeri dan penjagaan keberlanjutan industri digital nasional.

Tantangan Industri Digital

Suka atau tidak, perkembangan industri digital bakal terus menyasar ke segala sisi kehidupan. Saat ini, rasanya, hampir tidak ada lini kehidupan manusia yang tidak terpengaruh proses digitalisasi. Sayangnya, masih banyak pengguna internet yang hanya mampu menerima informasi tanpa kemampuan memahami dan mengolah informasi tersebut secara baik, sehingga masih banyak masyarakat terpapar oleh informasi yang tidak benar. Berita bohong (hoax). Dan, ini pulalah salah satu tantangan industri digitalisasi hari ini dan ke depan, yang tak bisa dianggap sepele.